Beranda / News

KKB Minta Pilot Susi Air Dibarter dengan Uang dan Senjata, Mahfud MD: Oh Tidak Mungkin

news.terasjakarta.id - Rabu, 1 Maret 2023 | 12:37 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
KKB Papua menyandera pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens. (terasjakarta/ist)

KKB Papua menyandera pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens. (terasjakarta/ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang menyandera pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) meminta ganti uang dan senjata sebagai syarat pembebasan.

Menanggapi hal itu, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan bahwa pemerintah tidak akan menuruti kemauan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

“Oh tidak mungkin, masak barter senjata kepada dengan pemberontak?” ucap Mahfud di Surabaya, Selasa 28 Februari 2023.

Baca Juga : Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Mahfud MD: Penyelamatan Sandera dengan Pendekatan Persuasif 

Mahfud menambahkan, saat ini pemerintah dan aparat sedang mengatur taktik dan strategi agar bisa membebaskan pilot Susi Air Philips yang disandera KKB Papua.

“Tetapi tidak mungkin kita ngasih kemerdekaan. Kedua, ngasih senjata dan sebagainya kepada penjahat itu,” tegas Mahfud.

Adapun operasi pencarian terhadap Philips masih terus berlanjut hingga memasuki hari ke-22 pada Rabu 1 Februari 2023, hari ini.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Susi Air terbakar di Nduga, Papua Tengah pada Selasa 7 Februari 2023.

Baca Juga : Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Mahfud MD: Penyelamatan Sandera dengan Pendekatan Persuasif 

Pesawat Susi Air yang terbakar tersebut membawa penumpang dan barang.

Adapun pesawat yang terbakar berjenis Pilatus Porter terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan mendarat di Bandara Moses Kilangin Timika pada pukul 07.40 WIT.

Sementara berat total muatan pesawat Susi Air yang terbakar seberat 452 Kg.

Baca Juga : Mahfud MD Tepuk Tangan Eliezer Divonis 1,5 Tahun Penjara: Alhamdulillah Saya Bersyukur

Pihak pesawat Susi Air hingga kini masih menyelidiki terkait adanya sabotase dari gerakan kelompok tertentu untuk melakukan pembakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link