Beranda / News

Ramai-ramai Warga Arab Jadi Ateis, Ada Apa?

news.terasjakarta.id - Sabtu, 8 April 2023 | 22:30 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Bendera Arab Saudi, negara yang didominasi oleh penduduk beragama Islam. (Unsplash/@fotonium)

Bendera Arab Saudi, negara yang didominasi oleh penduduk beragama Islam. (Unsplash/@fotonium)

Penulis : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Salah satu negara di Timur Tengah yang memiliki peran besar terhadap peradaban Islam di dunia, yakni Arab Saudi.

Namun, sekarang ini warga dari negara Arab Saudi ini disebut ramai-ramai menjadi ateis.

Ateis sendiri dikenal dengan suatu pandangan yang tidak memeercayai adanya keberadaan Tuhan ataupun Dewa.

Sedangkan, diketahui Arab itu merupakan suatu negara yang didominasi dengan masyarakatnya yang menganut agama Islam.

Baca Juga : Fakta Menarik Rumah Viral Abah Jajang di Cianjur, Sempat Ditawar Rp2,5 Miliar

Mengutip dari Pew Research Center, di tahun 2015 sudah terdapat 317 juta umat muslim aatau ada sekitar 93 persen.

Lalu, ada alasan apa yang menjadikan warga Arab beramai-ramai ingin menjadi ateis?

Fenomena dari masyarakat Arab yang beramai-ramai menjadi ateis ini dibuktikan dalam waktu satu dekade terakhir. Hal Ini merupakan fenomena yang menarik mengenai agama yang dianut penduduk Arab itu.

Baca Juga : Jalur Mudik Lebaran 2023, Ini Sejumlah Titik Rawan Macet di Pintu Keluar Jakarta

Dari fenomena tersebut sudah mulai ada kenaikan jumlah penganut ateisme.

Pada tahun 2019, melansir dari survei BBC International sudah terjadi peningkatan persentase penduduk yang tidak memiliki agama, yang awalnya hanya 8 persen di tahun 2013, lalu naik menjadi 13% pada 2019.

Sedangkan, di Iran, melansir dalam sebuah riset "Iranian's Attitudes Toward Religion (2020)" sudah terungkap bahwa ada 47 persen dari 40.000 responden yang mengaku telah beralih menjadi ateis atau tidak punya agama.

Baca Juga : Ridwan Kamil Gantikan Eril Wisuda di ITB: Kami Semua Bangga Sama Kamu

Sementara itu, di negara Turki, negara yang juga berdominan 99 persen adalah penduduk Muslim, suda tercatat ada peningkatan jumlah ateis dalam kurun 10 tahun terakhir.

Hal ini juga sudah terjadi di Arab Saudi. Mengutip dari sebuah laporan Saudi Arabia 2021 International Religious Freedom Report pada tahun 2021, telah tercatat 224 ribu orang yang memilih untuk tidak beragama, baik ateis maupun agnostik.

Alasan lain yang membuat warga Arab menjadi ateis, dikarenakan ada beberapa aturan ketat agama diterapkan seperti melarang minuman keras.

Baca Juga : Jelang Lebaran 2023, Harga Cabai Turun hingga 3 Persen

Inilah yang membuat beberapa kelompok mulai mengaku tak beragama.

Selain itu, ada alasan lain yang juga disampaikan oleh Tamer Fouad, seorang koresponden hubungan internasional Guardian. Menurut Tamer, ada dua alasan penyebab meningkatnya ateisme di negara Arab ini

Yang pertama, munculnya pandangan negatif kepada agama karena adanya pemberitaan buruk.

Baca Juga : Peristiwa Gerhana Matahari 20 April, Momen Langka Menjelang Lebaran

Mulai dari adanya penghancuran tempat beribadah seperti masjid dan gereja hingga aksi kekerasan lainnya yang mengatasnamakan agama.

Kedua, adanya kegagalan dari kepemimpinan sebuah partai dan seorang tokoh Islam pasca-Arab Spring.

Munculnya Musim Semi Arab yang berusaha untuk tetap menghadirkan adanya demokratisasi serta perbaikan ekonomi, namun kenyataan tersebut gagal karena telah dilakukan oleh banyak negara yang dipimpin oleh kedua pihak tersebut.

Baca Juga : Mudik Gratis 2023: Kemenparekraf akan Kolaborasi dengan Kemenhub

Meski demikian, Brian Whitaker di Al-bab menjelaskan jika menjadi orang Arab dan tidak memiliki agama adalah sesuatu hal sangat sulit dilakukan.

Sebab, bisa saja mereka dikucilkan dari teman, saudara bahkan keluarga. Atau bahkan, bisa saja mendapatkan hukuman mati dari negara.

Sehingga salah satu cara agar dapat melepaskan dari bahaya tersebut adalah dengan mencoba sebaik mungkin untuk menyembunyikan status menjadi ateis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link