JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Dua terduga teroris di Lampung tewas usai terlibat adu tembak dengan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Peristiwa adu tembak terduga teroris dengan Densus 88 itu terjadi di dua tempat kejadian perkara (TKP) berbeda pada Rabu 12 April 2023 sekira pukul 19.30 WIB.

Baku tembak teroris dengan Densus 88 ini terjadi di kawasan Hutan Register di Kabupaten Pringsewu, dan Kampung Sendang Baru, Kabupaten Lampung Tengah.

Baca Juga : Memanas! China Ancam Amerika Usai Tembak Jatuh Balon Udara Mata-mata Miliknya

Hingga kini belum diketahui identitas dua anggota terduga teroris Lampung yang tewas dalam baku tembak tersebut.

Dikabarkan bahwa saat ini jenazah kedua terduga teroris tersebut telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Lampung.

Kabag Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Aswin Siregar membenarkan ada dua terduga teroris yang tewas adu tembak di Lampung.

"Benar. Segera kami update ya. Anggota Densus 88 sedang menangani kasus ini dengan intensif," kata Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 12 April 2023, malam.

Baca Juga : Pelaku Penembakan di Bank Kentucky AS Beraksi Sambil Live Instagram, 5 Orang Tewas

Sekarang ini, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri masih memburu beberapa orang terduga teroris lainnya yang terlibat baku tembak tersebut.

3 WNA Uzbekistan Jaringan Internasional Kabur Usai Lukai Tim Densus 88 dan Tewaskan Petugas Imigrasi

Tiga dari empat warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan terduga teroris jaringan internasional yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri kabur saat ditahan di ruang detensi Kantor Imigrasi, Senin 10 April 2023.

Baca Juga : Hakim Yakin Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J hingga Tewas

Keempat WNA terduga teroris itu sebelumnya ditangkap Densus 88 pada 24 Maret 2023.

Keempat WNA berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26) itu ditangkap karena diduga menyebarkan propaganda di media sosial.

Mereka diduga terafiliasi dengan jaringan teroris internasional Katibat al Tauhid wal Jihad.

Kombes Aswin Siregar menjelaskan, ketiganya kabur sekitar pukul 04.00 WIB, saat petugas, baik dari Imigrasi maupun Densus 88 sedang mempersiapkan makan sahur dan ibadah shalat subuh.

Baca Juga : Bunuh 12 Orang, Mbah Slamet ternyata Residivis Kasus Pemalsuan Uang, Pernah 2 Kali Dipenjara

Saat itu 4 WNA terduga teroris ditempatkan di ruang detensi. 

Tiba-tiba, tiga dari empat WNA melakukan penyerangan terhadap petugas dengan menggunakan pisau dapur. 

Akibat penyerangan tersebut, satu petugas Imigrasi atas nama Adi Widodo meninggal dunia.

Selain itu, terdapat beberapa petugas mengalami luka berat dan luka ringan. 

Baca Juga : Usai Bunuh Dokter Mawar, Pelaku Sempat Ngepel Lantai Rumah Korban

Aswin menjelaskan, staf imigrasi bernama Dikky Firstho mengalami luka berat dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit.

Sementara staf imigrasi bernama Supriatna, mengalami luka ringan. Kemudian dari anggota Densus 88, Bripda Dendri dan Bripda Bahrain mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan.