Beranda / News

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Tanggapi Kritik Pembongkaran Trotoar di Wilayah Santa

news.terasjakarta.id - Selasa, 18 April 2023 | 15:37 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menanggapi kritik dari masyarakat terkait pembongkaran trotoar dan penutupan simpang Santa, Jakarta Selatan. (ist)

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menanggapi kritik dari masyarakat terkait pembongkaran trotoar dan penutupan simpang Santa, Jakarta Selatan. (ist)

Penulis : Riza Alamas
Editor : Riza Alamas

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID-- Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi dan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman buka suara terkait kritik pembongkaran trotoar di Jalan Santa sebagai upaya melerai kemacetan di wilayah tersebut.

Beberapa koalisi sipil yang mengkritik pembongkaran trotoar di wilayah Jalan Santa tersebut adalah Greenpeace, Komunitas B2W atau Bike to Work Indonesia, dan Koalisi Pejalan Kaki.

Heru Budi menanggapi kritikan tersebut adalah hal yang biasa dan Pemprov DKI Jakarta menerima segala kritik yang masuk.

Baca Juga : Malah Bikin Tambah Macet, Barier Beton di Simpang Santa Dibongkar Lagi

Heru mengatakan pada hari Senin, 17 April 2023 di kawasan Monas bahwa kritikan adalah hal yang biasa, dan bagi Pemprov DKI Jakarta kritik dan saran tersebut bagus.

Heru menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan uji coba terkait rekayasa lalu lintas di kawasan Jalan Santa sebagai upaya Pemprov DKI dalam mengatasi kemacetan di wilayah tersebut.

Heru mengatakan dirinya dan Kapolda sedang melakukan uji coba dan pihaknya berupaya memenuhi fasilitas publik sehingga tidak ada pihak yang diabaikan di Jakarta.

Heru juga menjelaskan bahwa jalur sepeda di wilayah tersebut akan difasilitasi oleh Dinas Perhubungan dan mudah-mudahan tidak ada yang terlupakan tidak ada yang terabaikan.

Baca Juga : Pembongkaran Trotoar Simpang Santa Tuai Kritikan, Heru Budi Bilang Itu Hal Biasa

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman juga menjelaskan perubahan tersebut dilakukan guna kelancaran arus lalu lintas dan upaya mengurai kemacetan di wilayah tersebut.

Hal itu dilakukan karena sebelumnya terjadi bottle neck di simpang Wijaya dan dibongkarnya trotoar tersebut untuk menghindari bottle neck tersebut.

Sebelumnya, trotoar di kawasan pertigaan lampu merah Santa atau simpang Santa dihancurkan dijadikan jalan raya sebagai dampak kebijakan rekayasa lalu lintas.

Baca Juga : Jalur Sepeda di Simpang Santa Dibongkar Jadi Jalan Raya, Heru Budi Janji Bakal Difasilitasi Lagi

Namun, kebijakan dibongkarnya trotoar di persimpangan Santa, Jakarta Selatan dijadikan jalan raya mendapatkan banyak kritik dari beberapa pihak.

Bondan Andrianu Aktivis Greenpeace mengatakan penghancuran trotoar dan jalur sepeda ini melanggar hukum.

Pasalnya bertentangan dengan amanat putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang mengabulkan gugatan warga negara atas pencemaran udara Jakarta.

Selain Greenpeace, Koalisi Pejalan Kaki menyebut, dibongkarnya trotoar di persimpangan Santa, Jakarta Selatan dijadikan jalan raya merupakan sebuah kemunduran.

Baca Juga : Trotoar Simpang Santa Dibongkar Jadi Jalan Raya, Pemprov DKI Bakal Digugat! 

Seperti diketahui, jalan di sekitar persimpangan Santa sebelumnya merupakan trotoar yang dibangun di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Penutupan simpang Santa, Jakarta Selatan menyebabkan kemacetan parah dan Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengembalikan atau membuka kembali simpang Santa.

Dishub DKI Jakarta memutuskan membongkar beton yang menutup simpang Santa untuk membuka kembali jalur tersebut.

Dishub DKI Jakarta juga akan memasang kembali traffic light yang sebelumnya sempat dicopot terkait penutupan simpang Santa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link