Beranda / News

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini, Semburan Abu Setinggi 2 Km

news.terasjakarta.id - Sabtu, 13 Mei 2023 | 13:15 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pagi tadi dengan semburan abu setinggi 2 km. (Foto: Twitter @PVMBG_)

Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pagi tadi dengan semburan abu setinggi 2 km. (Foto: Twitter @PVMBG_)

Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada pagi hari ini, Sabtu, 13 Mei 2023.

Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi hingga mengeluarkan abu vulkanik setinggi 2 km.

Diketahui bahwa Gunung Anak Krakatau sudah terjadi erupsi selama tiga hari berturut-turut.

Baca Juga : Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Km

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Sabtu, 13 Mei 2023 pukul 07.10 WIB.

Abu vulkanik dilontarkan Gunung Anak Krakatau di atas puncak atau sekitar 2.157 meter di atas permukaan laut dengan tinggi kolom abu kurang lebih 2.000 meter di perairan Selat Sunda, Lampung.

Andi Suardi selaku Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau kemudian menyebut erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 66 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 8 detik.

Baca Juga : Penyebab Gunung Merapi Erupsi, Begini Penjelasan BPPTKG

Masyarakat dan Nelayan Diimbau Tidak Mendekati Kawasan Gunung Anak Krakatau

Andi Suardi menyebut saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga.

Sehingga, ia mengimbau untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer bagi masyarakat dan nelayan.

Baca Juga : Geger! Muncul Awan Petruk di Gunung Merapi, Netizen Kaitkan dengan Letusan 2010

Gunung Anak Krakatau Erupsi

Sebelumnya, pada Kamis, 11 Mei 2023 PVMBG melaporkan telah terjadi erupsi yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Lampung.

Deny Mardiono selaku Petugas Pengamatan Gunung Anak Krakatau mengatakan bahwa erupsi terjadi pada pukul 05.19 WIB.

Ia memaparkan bahwa Gunung Api tersebut erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 3.000 meter atau 3 km di atas puncak.

Baca Juga : Kembali Erupsi, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Hari Ini!

Kolom abu berwarna kelabu teramati dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.

Terekam pada seismogram, erupsi itu terjadi dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 12 detik.

Menurutnya, erupsi yang terjadi itu tidak terdengar suara dentuman.

Sejarah Gunung Anak Krakatau

Merujuk dari sejarahnya, adanya Gunung Krakatau berawal ketika erupsi Gunung Krakatau tahun 1883.

Baca Juga : Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Warga Masih Belum Diimbau Mengungsi

Dari hasil letusan Gunung Krakatau, kemudian menciptakan kaldera pada bawah laut yang membentuk gunung sampai muncul ke permukaan laut.

Gunung Krakatau yang mengalami erupsi hebat dan menyebabkan terjadinya tsunami besar ini membuat sebgian tanah ambles hingga menciptakan Selat Sunda.

Selain itu, juga membagi sebagian Pulau Jawa dan melahirkan Pulau Sumatera.

Baca Juga : Krakatau Steel Bayar Utang Sebesar Rp 2,7 Triliun

Letusan yang mengakibatkan Gunung Krakatau hancur itu kemudian menghasilkan kaldera pada bawah laut.

Terbentuk tiga pulau pada tepi kawahnya, yakni Pulau Rakata, Pulau Panjang, dan Pulau Sertung.

Adanya dorongan vulkanik dari dalam perut bumi Pulau Rakata itu mebuat terbentuknya gunung baru yang terbuat dari batuan basaltic dan tercipta dua gunung lain di kawah yang sama bernama Gunung Danan serta Gunung Perbuatan.

Kedua gunung tersebut menyatu menjadi satu pulau dengan Pulau Rakata yang disebut dengan Gunung Krakatau.

Baca Juga : Heboh Penemuan Gunung Bawah Laut di Pacitan, Begini Faktanya

Gunung Krakatau tenang kembali mulai Februari 1884 - Juni 1927.

Namu, pada 11 Juni 1927 Gunung Anak Krakatau muncul dan setelah itu mengalami erupsi setiap tahunnya pada 1928 hingga 1963.

Setelah itu, Gunung Api tersebut kembali erupsi di tahun 1960-an hingga saat ini.

Baca Juga : Hujan Abu Gunung Merapi, Ini Tips dan Trik untuk Melindungi Diri

Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB), hampir seluruh tubuh Gunung Api yang berdiameter kurang lebih 2 km merupakan kawasan rawan bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link