Beranda / News

Malaysia Dilanda Fenomena Panic Buying Air Mineral, Akibat Ganguan Sistem Aliran Sungai Muda

news.terasjakarta.id - Minggu, 21 Mei 2023 | 18:10 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Malaysia tengah dilanda fenomena panic buying air mineral akibat volume air di Sungai Muda menurun. (Foto: Freepik)

Malaysia tengah dilanda fenomena panic buying air mineral akibat volume air di Sungai Muda menurun. (Foto: Freepik)

Penulis : Syifa Lulu Aulia
Editor : Syifa Lulu Aulia

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Negara Malaysia kini tengah dilanda panic buying air mineral di beberapa wilayah.

Panic buying air mineral ini terjadi akibat curah hujan yang menurun serta fenomena kekeringan yang terjadi pada bendungan.

Masyarakat Malaysia kini mengkhawatirkan kondisi yang terjadi di negaranya, bahkan hal ini juga diperparah dengan gangguan sistem sungai yang jadi pemicu panic buying air mineral di minggu pertama.

Baca Juga : Pemprov DKI Rilis Logo HUT ke-496 Jakarta, Ini Makna dan Temanya

Ganguan ini juga terjadi di sepanjang Sungai Muda yang membuat masyarakat yang berada di Penang dan Kedahan berubut air setelah aliran air dari sungai tersebut sempat mengering.

Tak hanya itu, penduduk juga memenuhi supermarket untuk memborong stok air mineral di rak-rak supermarket pada Selasa, 16 Mei 2023.

Masyarakat Malaysia menyerbu supermarket untuk memborong air mineral saat negaranya dilanda panic buying mineral. (Foto: Tiktok @finazeffendy76)

Masyarakat Malaysia menyerbu supermarket untuk memborong air mineral saat negaranya dilanda panic buying mineral. (Foto: Tiktok @finazeffendy76)

Walapun kejadian ini tidak berlangsung lama, banyak penjual makanan yang terpaksa menutup tokonya lantaran tidak dapat menyediakan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.

Baca Juga : Wisatawan Indonesia Bisa Gunakan Rupiah di Malaysia Melalui Pembayaran QRIS

Adapun faktor pemicunya berada dari Sungai Muda yang dilanda kekeringan atau volume air yang menurun drastis dan tidak optimal.

Bendungan Ayer Itam terisi 39,8%, Bendungan Teluk Bahang 46,2% dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90%, turun menjadi 88,2 %.

Melansir dari The Star, Ketua Menteri Penang Chow Kon Yeow mengimbai agar masyarakat di negaranya untuk menghemat pengeluaran air.

Baca Juga : Aturan Baru! Malaysia Larang Artis Pria Tampil Berdandan ala Wanita

Ia juga menuturkan bahwa kasus Bendungan Ayer Itam hanya dapat terpenuhi untuk penduduk setempat dan hanya bertahan 120 hari.

Sementara itu, Presiden Penang Water Watch Chan Ngai Weng mengatakan kejadian ini merupakan seruan bangun untuk warganya.

"Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," tuturnya.

Baca Juga : Tesla Buka Kantor di Malaysia Padahal Dirayu Indonesia, Luhut: Kantor di Mana Saja Boleh Dibangun

Menurut Chan, seharusnya terdapat peringatan otomatis saat gerbang bendungan terbuka sendiri karena sensor yang salah, dan berakibat gerbang bendungan di Sungan Muda dibuka.

Ia mengatakan komputer yang digunakan dalam pengawasan bendungan tersebut tidak terjadi kesalahan.

Ia lantas memerintahkan pihak berwewenang untu segera melakukan pemerikasaan apakah sensor peringatan dimatikan ataupun ada virus yang mengganggu program tersebut.

Baca Juga : 4 Mie Instan Indonesia Dilarang di Luar Negeri, Picu Kanker

"Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah peringatan dimatikan atau jika perintah yang salah dimasukkan atau apakah ada virus dalam program tersebut," pungkasnya.

Dirinya juga menuturkan bahwa ada peringatan merah yang seharusnya menjadi sinyal yang dikirim ke setiap tigkat otoritas Penang dan Kedang saat Sungai Muda volume airnya menurun di level tertentu.

"Seharusnya juga ada peringatan merah umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," ucapnya.

Sementara itu, banyak masyarakat yang telah menuding pemerintahan Penang dan Penang Water Supply Corporation bersalah atas kejadian yang menimpa waraganya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link