JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggabungkan atau merger beberapa perusahaan maskapai.

Awalnya tersiar kabar bahwa BUMN akan menggabungkan atau merger PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan Pelita Air.

Rupanya, berdasarkan informasi terbaru yang beredar, hanya Citilink dan Pelita Air saja yang dimerger.

Baca Juga : ASIK! BKKBN Buka Seleksi Terbuka Pimpunan Tinggi Madya untuk Lulusan S1, Cek Link Pendaftarannya di Sini!

Sementara itu untuk Garuda Indonesia tetap akan menjadi maskapai kelas premium milik BUMN.

Erick Thohir mengatakan pihaknya menargetkan penggabungan Citylink dengan Pelita Air ramung awal 2024 mendatang.

"Garuda tetap di premium, lalu Citilink sama Pelita merger," terang Erick Thohir, Kamis 31 September 2023.

Erick mengatakan bahwa saat ini proses merger Citilink dan Pelita Air sudah mencapai 30 persen.

Baca Juga : Intip Rundown dan Line Up Hari Terakhir Synchronize Fest 2023! Ada Tulus, Slank, hingga Isyana Sarasvati

Sebagai informasi tambahan, saham Citilink dimiliki oleh Garuda Indonesia sebesar 67 persen.

Sisanya, atau 33 persen saham Citilik dikantongi oleh PT Aerowisata.

Sementara itu, Pelita Air dimiliki PT Pertamina (Persero) yang juga merupakan BUMN.

Baca Juga : Sinopsis Sinetron Bidadari Surgamu 3 September 2023, Sakinah Curiga Denis Punya Perasaan dengan Flora!

Sedangkan untuk kepemilikan saham Garuda Indonesia dimiliki oleh pemerintah sebanyak 64,54 persen.

Sisanya yaitu 7,99 persen dipegang oleh Trans Airways, 7,99 persen milik publik, dan 4,83 persen kreditor.