Beranda / News

Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Panas 2024 Bakal Lebih Gila

news.terasjakarta.id - Senin, 22 Januari 2024 | 18:04 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Cuaca Panas, Kota Terpanas Indonesia

BMKG prediksi cuaca panas 2024 bakal lebih gila dibandingkan tahun 2023. (Foto: Freepik)

Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca panas 2024 bakal lebih menggila dibandingkan tahun 2023.

Prediksi tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan yang mengatakan pemanasan global dan perubahan iklim diperkirakan berlanjut.

Hal ini dikarenakan emisi gas rumah kaca masih terus  meningkat, meski berbagai upaya telah dilakukan untuk menekannya.

Baca Juga : BMKG Waspadai Banjir saat Cuaca Ekstrem di Jakarta, BPBD DKI Siap Hadapi Hujan dan Bencana

"Pemanasan global mencapai rekor baru pada 2023, melampaui tahun 2016," kata Ardhasena.

"Tahun 2024 diperkirakan akan lebih panas lagi," imbuhnya.

Ardhasena juga menyebut fenomena El Nino dan perubahan iklim telah memicu peningkatan suhu pada paruh kedua tahun 2023.

Menurutnya, suhu global tahunan 2023 rata-rata berada di angka sekitar 1,45 derajat celcius atau kurang lebih 0,12 derajat C lebih hangat jika dibandingkan dengan level pra-industri.

Baca Juga : BMKG Sebut Potensi Cuaca Ekstrem 3-10 Januari 2024, Ini Daftar Wilayah yang Terancam

Dunia disebut oleh Ardhasena semakin mendekati batas yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.

Di mana Perjanjian Paris yang telah diadopsi oleh hampir 200 negara ini utamanya ditujukan untuk menjaga peningkatan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celcius di atas level pra industri.

Selain itu, juga membatasi kenaikan suhu tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius di atas level pra-industri.

Ardhasena mengutip laporan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023 kondisi panas ekstrem telah berdampak pada kesehatan manusia.

Tak hanya itu, panas ekstrem juga memicu kebakaran hutan di berbagai lokasi.

"Permasalahannya pemanasan global dan perubahan iklim merupakan tanggung jawab bersama setiap manusia," paparnya.

Oleh sebab itu, ia menyebut masyarakat bersama-sama berupaya untuk menahan lajunya dan mengurangi dampak yang terjadi.

"Oleh karena itu kita perlu berupaya untuk menahan lajunya dan mengurangi dampaknya," lanjutnya.

Lebih lanjut, pemerintah Indonesia sejalan dengan upaya membatasi kenaikan suhu rata-rata permukaan Bumi di bawah 1,5 derajat celcius, berupaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Upaya tersebut dilakukan dengan menurunkan sebesar 29 persen secara sendiri dan 41 persen melalui dukungan internasional pada 2030.

Upaya yang dilakukan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di antaranya:

  • Pengurangan laju deforestasi dan degradasi hutan
  • Pengelolaan hutan lestari
  • Rehabilitasi hutan
  • Pengelolaan lahan gambut dan mangrove
  • Peningkatan konservasi keanekaragaman hayati
  • Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
  • Meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan
  • Meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah
  • Menerapkan sistem pertanian rendah karbon
  • Menekan emisi karbon di sektor transportasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link