Beranda / News

Kasus Stunting Capai 37 Persen di Tahun 2014, Jokowi: Paling Berbahaya Kemampuan Anak untuk Belajar

news.terasjakarta.id - Kamis, 26 Januari 2023 | 08:05 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Presiden Joko Widodo di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023). (Instagram/@jokowi)

Presiden Joko Widodo di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023). (Instagram/@jokowi)

Penulis : Fitria
Editor : Fitria

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Presiden Joko Widodo membeberkan bahaya stunting atau gagal tumbuh pada anak, seperti kemampuan belajar anak yang rendah.

"Paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak," kata Jokowi di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023).

Ia menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 harus bisa dicapai.

Baca Juga : Hari Gizi Nasional 2023, Angka Stunting di Indonesia Masih Tinggi

Kasus Stunting Pernah di Angka 37 Persen

Jokowi menjelaskan, pada 2014, persentase angka stunting sebesar 37 persen.

Namun demikian, berkat intervensi dari pemerintah, persentase angka stunting bisa diturunkan menjadi 21,6 persen pada 2022.

Ia menyebut, masih ada lima provinsi dengan angka stunting yang tinggi.

Kelima provinsi tersebut yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tenggara.

(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link