Beranda / News

Cegah Kenaikan Harga, Bulog Sebar 186 Ribu Ton Beras Dalam Operasi Pasar

news.terasjakarta.id - Jumat, 3 Februari 2023 | 11:31 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Ilustrasi pedagang sembako. (foto terasjakarta/ist)

Ilustrasi pedagang sembako. (foto terasjakarta/ist)

Penulis : Potan Ahmad
Editor : Potan Ahmad

JAKARTA,TERASJAKARTA.ID - Perum Bulog telah melakukan upaya dengan menyebar beras untuk operasi pasar sebanyak 186.000 ton sejak awal 2023.

Langkah tersebut dilakukan guna mencegah kenaikan harga beras yang saat ini terus melambung.

Operasi pasar yang dilakukan Bulog merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Program yang di inisiasi Presiden Jokowi itu dilakukan guna menekan harga beras yang tengah tinggi sekarang ini.

Baca Juga : Jadwal Puasa Ramadhan 2023 Menurut 3 Lembaga Besar Islam, Kapan 1 Ramadhan 2023?

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena Bulog menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, di Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023).

Saat ini ujar pria yang akrab disapa Buwas, program SPHP harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.

Untuk Pasar Induk Beras Cipinang akan digelontorkan operasi pasar dari 10.000 ton, agar pasokan di pasar tersebut mencapai 30.000 ton.

Baca Juga : Arkeolog Mesir Ungkap Fakta Messi Pernah Hidup Ribuan Tahun Lalu

"Operasi Pasar ini berlangsung secara nonstop sejak tahun lalu hingga saat ini sebagai upaya meredam gejolak harga yang diakibatkan kurangnya pasokan di pasar dan masyarakat. Khusus untuk Pasar Induk Beras Cipinang akan kami top up operasi pasar ini dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton dengan memperhatikan downline-downline-nya supaya tidak terjadi penyimpangan" ujarnya.

Buwas juga mengaku memperluas operasi pasar beras dengan melibatkan penjualan ke ritel-ritel modern. Untuk harga di ritel juga sama seperti harga eceran tertinggi yakni Rp 9.450/kg.

"Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini di mana sudah ada tambahan dari beras impor. Selain itu juga Penyaluran Operasi Pasar ini kami libatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita," terangnya.

Baca Juga : Pengumuman PPPK Guru 2022 Ditunda Sampai Batas Waktu yang Belum Ditentukan

Buwas menjelaskan, Bulog saat ini memiliki 594 ribu tonstok beras termasuk sisa beras impor yang sedang dalam perjalanan. Jumlah ini sangat cukup untuk membanjiri pasar sampai dengan panen raya yang akan berlangsung sebentar lagi.

Sementara beras impor yang sudah masuk disebut sebanyak 300.000 ton. Sisa 200.000 ton ada di pelabuhan, belum dibongkar muat karena terkendala cuaca.

Namun demikian, Buwas berjanji beras impor akan masuk terakhir 15 Februari 2023 mendatang.

Baca Juga : Kapolri Minta Usut Tuntas Kecelakaan Menewaskan Mahasiswa UI Hasya Attalah Syahputra

Buwas mengaku nantinya setelah semua beras import masuk, semua stok beras harus habis sampai Maret.

Hal itu dimaksudkan, agar Bulog bisa menyerap beras petani secara maksimal. Targetnya Bulog bisa menyerap hingga 2,4 juta ton.

"Kami tidak khawatir terkait ketersediaan stok karena sebentar lagi kita akan memasuki panen raya, jadi dihabiskan pun stok di gudang untuk operasi pasar tidak akan menjadi masalah karena sebentar lagi akan terisi kembali dengan panen dalam negeri,” imbuhnya.

Baca Juga : Cara Melihat Komet Hijau ZTF Malam Ini, Cuma Muncul Tiap 50.000 Tahun

Pada saat panen raya Bulog bisa menyerap setidaknya 70% dari rencana pengadaan gabah beras tahun 2023 ini dan kemudian sisanya 30% diharapkan dapat dipenuhi saat panen gadu.

Berdasarkan catatan Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Kamis (2/2/2023), beras medium naik 1,13% jadi Rp 13.420/kg, beras premium naik 0,17 jadi Rp11.660/ kg. Padahal untuk HET beraa medium sendiri Rp 9.450/kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link