Beranda / News

Sudan Makin Membara, TNI Upayakan Evakuasi WNI

news.terasjakarta.id - Rabu, 26 April 2023 | 13:17 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Ilustrasi perang sudan. (Tangkapan layar BBC)

Ilustrasi perang sudan. (Tangkapan layar BBC)

Penulis : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi telah memastikan pemerintah akan mengevakuasi beberapa Warga Negara Indonesia atau WNI yang sedang berada di Sudan.

Evakuasi ini dilakukan lantaran adanya perang saudara antara paramiliter Rapid Support Force (RSF) dan militer Sudan yang sudah memburuk di Ibu Kota Khartoum.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD telah menyatakan bahwa keselamatan WNI adalah sebuah kewajiban negara.

Baca Juga : Polri Dapat Apresiasi DPR dan PBNU Usai Berhasil Amankan Arus Mudik Lebaran 2023

Mahfud mengatakan jika menyelamatkan WNI adalah suatu kewajiban. Ia akan terus memantau perkembangan evakuasi dan telah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudi Margono mengungkapkan bila evakuasi dan pejemputan WNI dari Sudah sudah merukan tugas mulia. Karenanya, tim evakuasi segera dikirimkan dan harus melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Dalam keterangannya, Retno mengatakan rencana awalnya seluruh WNI akan dievakuasi segera dengan memanfaatkan gencatan yang masih ada pada Senin, 24 April 2023.

Baca Juga : Selama Cuti Lebaran 2023, KRL Angkut 3 Juta Penumpang

Tetapi, dikarenakan adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan dipakai untuk mengangkut WNI, dengan demikian evakuasi tak dapat dilakukan.

Diketahui, sampai dengan hari Selasa, 25 April 2023 telah ada 400 orang tewas akibat perang tersebut, termasuk ada sembilan korban anak-anak.

Berdasarkan data dari KBRI Khartum, sudah ada 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Sebagian besar adalah pekerja dan pelajar.

Baca Juga : Selama Cuti Lebaran 2023, KRL Angkut 3 Juta Penumpang

Sebanyak 827 orang sudah dipastikan telah dievakuasi dalam dua gelombang dan sebanyak 382 WNI belum diketahui informasi selanjutnya.

Sementara itu, gencatan sendiri di Sudah telah diperpanjang tiga hari, hal ini sudah terhitung sejak hari Senin, 24 April 2023 atau Selasa, 25 April 2023 pagi.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyebutkan bahwa Khartum tengah menghadapi bahaya biologis yang cukup tinggi usai salah satu pihak berselisih untuk merebut laboratorium nasional yang dianggap menyimpan patogen campak dan kolera.

Baca Juga : Libur Lebaran 2023, TMII dan Monas Kebanjiran Wisatawan Lokal

Bahkan, pihak tersebut juga telah mengusir para teknisi atau operator.

soal masalah pengambilalihan labortorium milik negara ini telah disampaikan oleh perwakilan WHO di Sudan, Nima Saeed Abid.

Selain patogen campak dan kolera laboratorium tersebut juga menyimpan stok persediaan darah nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link