JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Sebanyak delapan (8) buku pelajaran jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) diduga berisi materi yang menyimpang.

Temuan 8 buku pelajaran MTs itu ditemukan di Sampang, Jawa Timur dan disampaikan oleh Media Literasi Kampys Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (MLK IAI Nata).

Diketahui 8 buku pelajaran MTS yang diduga berisi ajaran menyimpang ini ada yang terbitan dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca Juga : Mengenal Perpustakaan Jakarta, Tempat Baca Buku Kekinian di Pusat Kota

Namun, ada pula sejumlah buku yang diterbitkan oleh penerbit swasta dengan jenjang yang sama.

Ketua MLK IAI Nata Sampang, Mokaffi menyatakan bahwa berdasarkan hasil penemuannya, MLK IAI Nata mencatat lebih dari 50 pokok bahasan pada 8 buku pelajaran MTs yang dianggap tidak memiliki kesesuaian terhadap tuntutan.

"Buku-buku (pelajaran MTs) itu, diantaranya terbitan dari Kemendibud RI, 2 lagi terbitan Kemenag RI," kata Mokaffi.

Diungkapkan oleh Mokaffi bahwa 50 pokok bahasan yang diduga menyimpang dari 8 buku itu telah diteliti oleh para ahli fikih.

Baca Juga : Disdik Ungkap Kendala Pencairan KJP Plus, Harus Siapkan Ratusan Ribu Buku Tabungan

Penemuan itu adalah akumulasi dari kajian yang dilakukan sepanjang tahun 2021.

Dimana seluruhnya sudah diinventarisir untuk dilaporkan ke pihak-pihak terkait, khususnya buku terbitan Kemenang yang memiliki 28 masalah.

Dipaparkan oleh Mokaffi bahwa terdapat salah satu kejanggalan dalam buku tersebut, yakni syahadat termasuk ke dalam rukun khutbah Jumat.

Baca Juga : Sejarah Toko Buku Gunung Agung yang Gulung Tikar, Awalnya Cuma Kios Sederhana

Padahal, dalam ajaran 4 imam besar yang dipakai di Indonesia, syahadat bukanlah rukun dari khutbah Jumat.

Terkait dari penemuan buku yang diduga berisi ajaran memyimpang itu, Mokaffi menyebut pihaknya sudah pernah menyampaikan ke Kantor Departemen Agama Kabupaten Sampang.

Dalam laporannya itu, sudah ada kesimpulan bersama terkait perbaikan materi.

Akan tetapi, dikatakan oleh Mokaffi hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak Kantor Departemen Agama Kabupaten Sampang.

Baca Juga : Catat Tanggalnya! Bazar Buku Big Bad Wolf Jakarta 2023 Segera Hadir

"Sampai saat ini belum ada tindak lanjut perbaikan maupun penarikan terhadap materi itu (8 buku pelajaran MTs)," kata Mokaffi.

Kemenag Turun Tangan Usut Kasus Dugaan 8 Buku Peajaran MTs Menyimpang

Menyikapi kasus tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Husnul Maram mengatakan pihaknya telah turun tangan dengan menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga : Kementerian Agama Terbitkan Buku Pedoman Haji 2023 Khusus Lansia

Hingga kini, Husnul pun masih menunggu hasil kerja dari timnya yang diturunkan untuk melakukan penyelidikan.

Sementara itu, Kepala Bagian TataUsaha Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Santoso memaparkan pihaknya telah mencari dan melihat langsung berapa buku yang diduga berisi tentang ajaran menyimpang.

Dimana kemudian, pihaknya mendeteksi sejumlah buku tersebut apakah diajarakan di madrasah atau tidak.

Tak tahnya itu, pihak Kemenag Sampang disampaikan oleh Santoos hingga hari ini tengah mengumpulkan pihak untuk membentuk tim gabungan dengan melibatkan Seluruh Pengawas MTs, Ketua Pokjawas, Ketua dan Wakil Ketua KKMTs Kabupaten Kepala Satker MTs Negeri dan MGMP.

Baca Juga : Rekomendasi Kumpulan Buku Puisi Terbaik yang Wajib Dibaca

Lebih lanjut, Santoso pun memastikan bahwa timnya akan menindaklanjuti hasil dari kajian Forum Literasi IAI Nazhatut Thullab itu.