Beranda / News

Pria ODGJ Dikira Teroris, Pesawat Malaysia Airlines Sidney-Kuala Lumpur Putar Balik

news.terasjakarta.id - Selasa, 15 Agustus 2023 | 16:57 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Malaysia Airlines

Pria ODGJ disangka teroris saat penerbangan dengan menggunakan pesawat Malaysia Airlines. (foto: Twitter @chzaib)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Pria yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dikira teroris saat penerbangan pesawat Malaysia Airlines,

Dilansir dari sbs.com.au, pria ODGJ bernama Muhammad Arif (45) berdoa sangat keras usai pesawat meninggalkan Bandara Sydney menuju ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, pada Senin, 14 Agustus 2023, sore.

Menurut salah satu penumpang Edo Kahn awalnya para penumpang mengira, Muhammad Arif hanya takut terbang.

Baca Juga : Viral! ODGJ Cantik Disebut Mirip Syahnaz Sadiqah di Kebumen, Kondisinya Terpasung

Namun situasi semakin memburuk ketika pria tersebut tak mau melepaskan tas bawaannya.

"Orang-orang mengira mungkin dia hanya takut terbang pada awalnya, tapi kemudian menjadi semakin buruk seiring berjalannya waktu dan seluruh situasi dengan dia tidak melepaskan tasnya," kata Edo kepada radio Sydney 2GB.

Sedangkan penumpang lain, Velutha Parambath mengungkapkan kepada program Nine's Today, pria itu berteriak "Allahu Akbar" dan menunjuk ke sebuah tas di sebelahnya saat pesawat mulai lepas landas.

Orang lain di dalam pesawat mengatakan pria itu berteriak pada pramugari, dengan membuat ancaman dan berlutut di lorong pesawat.

Baca Juga : Teroris Karyawan PT KAI Bergabung dengan Kelompok Militan Mujahidin Indonesia Barat Sejak Usia 19 Tahun

Akibatnya, pilot memutuskan untuk memutar balik penerbangan demi keselamatan penumpang.

Sebanyak 194 penumpang dan lima awak dievakuasi dari pesawat A330 dan dibawa ke terminal bandara.

Sejumlah penumpang menyayangkan lambatnya petugas kepolisian mengevakuasi mereka dari dalam pesawat.

Baca Juga : Densus 88 Antiteror Sita AK47 dan Amunisi Milik Karyawan PT KAI Terduga Teroris: Ada Air Gun Modifikasi

Pasalnya, polisi butuh waktu 3 jam untuk mengevakuasi para penumpang dan awak kabin dari dalam pesawat.

"Jika pesawat itu benar-benar memiliki bom, saya rasa kita tidak akan berada di sini hari ini," kata Parambath.

Komisaris Polisi NSW Karen Webb mengungkapkan alasan lambannya evakuasi penumpang dari dalam pesawat.

"Protokol di Australia adalah untuk bernegosiasi, kami tidak menyerbu pesawat, ini bukan TV, ini bukan film - kami ingin melindungi nyawa semua penumpang," kata dia.

Baca Juga : Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Surabaya, Begini Kata Ketua RT

Sementara Pengacara Arif, Mostafa Daoudie, mengatakan kliennya memiliki masalah kesehatan mental yang serius.

Dia mengatakan Arif tidak memahami situasi yang dialaminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link