JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Pria lanjut usia (lansia) ditemukan bersimbah darah di Kampung Tipar, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Pria berinisial S (64) bersimbah darah setelah ditusuk oleh anaknya berinisial RT (27).

Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan peristiwa anak tusuk bapak tersebut terjadi pada Selasa, 3 Oktober 2023 sekira pukul 10.30 WIB.

Baca Juga : Alasan Sayang, Ibu Rahasiakan Sering Dianiaya Anaknya, dari Digetok Palu hingga Ditusuk Obeng

Dikatakan Arief, sebelum penikaman saksi berinisial G (45) mendengar ada keributan antara korban dan pelaku.

"Selanjutnya saksi G mendengar ada teriakan minta tolong dari korban. Dan saksi langsung mendatangi TKP," kata Arief dalam keterangannya pada Selasa, 3 Oktober 2023.

Kemudian, saksi menemukan korban dalam kondisi berlumuran darah sambil memegangi perut sebelah kiri dan dada sebelah kana.

Luka tersebut diduga akibat tusukan pisau oleh pelaku.

Baca Juga : Tragis! Ayah di Kalsel Tewas Ditusuk saat Selamatkan Putrinya yang Dirudapaksa

Saat itu pelaku terlihat berdiri dan terdiam memandangi korban yang berlumuran darah.

Terlihat ada sebilah pisau yang terjatuh di samping pelaku.

Saksi kemudian mengamankan pelaku dan korban dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Ibu, Cimanggis, Depok.

Baca Juga : Satpol PP Ditusuk Tukang Kopi Keliling di Bundaran HI, Pelaku Ngaku Emosi Termosnya Dipecahin

"Bahwa korban saat ini dirawat di Rumah Sakit Tugu Ibu Mekarsari Cimanggis Depok dan masih dalam keadaan hidup," kata Arief.

Kemudian saksi melaporkan peristiwa penikaman tersebut ke Polsek Cimanggis.

Polsek Cimanggais pun langsung mengamankan pelaku dan barang bukti berupa sebilah pisau yang diduga digunakan untuk menikam korban.

Penyebab penusukan itu diduga karena masalah warisan.

Baca Juga : Anggota Satpol PP Menteng Ditusuk Pedagang Kopi Keliling di Jalan Thamrin

Arief mengatakan, penusukan tersebut karena masalah harta keluarga yang dijual oleh korban.

Sehingga pelaku marah kepada korban dan terjadilah keributan antara keduanya.

"Jadi ada beberapa harta keluarga yang dari bapaknya ini mau dijual tanpa konfirmasi dengan anaknya. Sehingga anaknya menanyakan, 'kenapa harus dijual?' Di situlah timbul perdebatan," pungkasnya.