JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Seorang Ibu berinisial SNF (26) tega membunuh anaknya sendiri yang berusia 5 tahun di perumahan elit Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 8 Maret 2024.

Kepada polisi, pelaku mengaku mendapat bisikan gaib hingga tega menusuk 20 kali tubuh anaknya menggunakan pisau dapur.

Hal itu dilakukan saat sang anak sedang tidur pulas di kamarnya yang terletak di lantai dua.

Baca Juga : Bocah yang Tewas Mengenaskan di Bekasi Diduga Dibunuh Ibu Sendiri, Ditusuk 20 Kali

Akibatnya sang anak tewas bersimbah darah di atas ranjang.

Saat ini pelaku kasus ibu bunuh anak tersebut sudah diamankan pihak kepolisian.

Akibat perbuatannya SNF dijerat pasal berlapis, termasuk Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, korban menderita 20 luka tusukan.

"Barang bukti yang ditemukan berupa sebilah pisau, sedangkan untuk hasil visum sementara bahwa terdapat sekitar 20 luka tusukan di tubuhnya," kata Wira di Polres Metro Bekasi Kota.

Baca Juga : Bocah Tewas Berlumuran Darah di Perumahan Elit Bekasi, Ada Belasan Luka Tusuk di Tubuh Korban

Kata Wira, luka paling parah yang diderita korban yakni di bagian dada.

"Dari hasil pengakuan pada saat tidur (korban dibunuh)," kata Wira.

Dari pemeriksaan sementara, motif pelaku membunuh anaknya secara sadis lantaran mendengar bisikan gaib.

"Hasil wawancara sementara bahwa yang terduga pelaku mendapatkan bisikan gaib," kata Wira.

Sang Ayah sedang Berdakwah di Medan

Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Yuliati, mengatakan saat kejadian, suami pelaku alias bapak dari korban sedang berada di Medan, Sumatera Utara untuk berdakwah.

Diketahui, suami pelaku berinisial MAS merupakan seorang Ustaz.

Mendapat kabar ada yang tak beres, MAS pun mengutus orang kepercayaannya mengecek rumah.

Namun sesampainya di rumah MAS, SNF tidak membukakan pintu.

Baca Juga : 5 Fakta Pria di Jakarta Timur Coba Tusuk Imam Musala, Merasa Gelisah dan Dengar Bisikan

"Di rumahnya itu tinggal saudaranya dari suami, dengan istri dan kedua anaknya," ujar Yuliati.

Karena tak dibukakan pintu, orang kepercayaan itu melapor ke pihak keamanan komplek.

Namun saat pihak keamanan mencoba masuk, dilarang oleh SNF.

Karena tak dibukakan pintu, sekuriti lalu melapor ke Polsek Bekasi Utara untuk dilakukan tindakan tegas.

Setelah polisi berhasil masuk rumah, didapati korban tewas bersimbah darah di ranjang kamarnya.