Beranda / News

Ridwan Kamil Luncurkan Stopper Jabar Guna Cegah Aksi Perundungan di Sekolah

news.terasjakarta.id - Sabtu, 25 Februari 2023 | 18:30 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Ridwan Kamil luncurkan Program Stopper Jabar untuk mencegah aksi perundungan di sekolah. (Twitter/ridwankamil)

Ridwan Kamil luncurkan Program Stopper Jabar untuk mencegah aksi perundungan di sekolah. (Twitter/ridwankamil)

Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil resmi meluncurkan program Stopper Jabar atau Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan.

Melansir dari laman jabarprov.go.id, peluncuran Stopper Jabar dilaksanakan dalam rangkaian Siaran Keliling (Starling) di SMA Negeri 2 Kota Banjar, Rabu (22/2/2023).

Stopper Jabar ini diluncurkan dengan tujuan untuk memberikan rasa aman kepada siswa/siswi, serta meminimalisir terjadinya aksi perundungan atau bullying.

Baca Juga : The Glory Season 2 Segera Tayang, Siapkan Diri untuk Kembali dalam Dunia Bullying

“Hari ini anak-anak sekolah di Jabar akan mendapatkan perlindungan terhadap rasa aman, nyaman bersekolah dengan hadirnya Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan,” kata Ridwan Kamil dalam keterangannya.

Sementara itu, Ridwan Kamil berharap agar program Stopper Jabar ini dapat mencegah aksi perundungan yang terjadi di mana-mana dan kerap ditemukan.

“Selama ini kalau terjadi perundungan seringkali viral dan saya yakin banyak yang tidak viral yang terjadi perundungan di mana-mana,” ujar Ridwan Kamil.

Disebutkan ada empat komponen sistem dalam program Stopper Jabar, yaitu konsultasi, laporan aduan, edukasi, dan pendampingan.

Baca Juga : Drama Korea The Glory Mengungkap Kejamnya Perilaku Bullying, Buat Korban Meninggal Dunia

Stopper Jabar ini juga memiliki sistem di mana seseorang bisa melapor melalui WhatsApp, QR Code, dan website Si Gesit Juara.

Sehingga, dengan adanya Stopper Jabar siswa/siswi saat ini akan mendapat respons mengenai aksi perundungan yang mereka alami.

Ridwan Kamil menyampaikan apabila laporan tersebut tidak direspons, maka akan menjadi catatan. Hal ini dikarenakan setiap pelaporan akan masuk ke Gubernur Jawa Barat melalui Kepala Dinas Pendidikan.

Melalui akun media sosial Twitter miliknya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi korban perundungan secara fisik dan verbal.

Aksi perundungan itu yang membuatnya mengalami trauma dan membutuhkan waktu yang panjang untuk kembali hidup seperti sebelum dirinya mengalami perundungan.

Baca Juga : Mengerikan! BMKG Sebut Gempa Turki Berpotensi Terjadi di Indonesia

Sehingga, Ridwan Kamil mengatakan peluncuran program Stopper Jabar ini bisa membantu siswa/siswi agar tidak mengalami apa yang dirinya rasakan.

“Saya dulu korban bullying secara fisik dan verbal. Sesuatu yang traumatis dan butuh waktu panjang untuk kembali hidup normal,” cuit Ridwan Kamil, Jumat (24/2/2023).

“Semoga apa yang saya rasakan tidak terjadi pada anak-anak sekolah hari ini karena sekarang negara hadir dan kita hidup di era digital yang serba sat set sat set,” sambungnya.

Kasus perundungan atau bullying hingga saat ini masih sering terjadi. Aksi perundungan inilah yang menyebabkan korban mengalami trauma.

Baca Juga : Menkeu Sri Mulyani dan Menag Yaqut Cholil Jenguk David di RS Mayapada

Dilansir dari American Psychological Association, perundungan atau bullying merupakan bentuk perilaku agresif, di mana seseorang dengan segaja serta berulang kali menyebabkan ketidaknyamanan atau cedera pada orang lain.

Bullying dapat berupa kontak fisik, kata-kata, atau tindakan yang lebih halus.

National Centre Against Bullying memaparkan bullying dapat terjadi secara langsung maupun online, melalui berbagai perangkat digital dan dapat terlihat jelas atau tersembunyi.

Bullying dalam bentuk apapun atau alasan apapun dapat memiliki efek langsung, menengah, dan jangka panjang bagi yang terlibat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link