Beranda / News

PB IDI Investigasi Penyebab Kematian dr. Mawartih, Kemanan Nakes di Wilayah Konflik

news.terasjakarta.id - Minggu, 12 Maret 2023 | 10:59 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Papua meninggal dunia pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandokterindonesia)

Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Papua meninggal dunia pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandokterindonesia)

Penulis : Riza Alamas
Editor : Riza Alamas

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID-- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya dr. Mawartih Susanty, SpP di daerah RSUD Nabire, Papua, pada Kamis (9/3) lalu.

Peristiwa meninggalnya dr. Mawartih Susanty, SpP sangat berdampak pada seluruh anggota IDI, keluarga, teman, dan juga semua orang yang mengenal dr. Mawartih.

Jenazah dr. Mawartih telah diterbangkan dari Nabire ke Makassar dan sedang dalam proses otopsi atas izin keluarga.

Baca Juga : Kisah Mawartih Susanty, Dokter Spesialis Paru yang Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

PB IDI telah berkoordinasi dengan Ketua IDI Cabang Nabire dan Ketua IDI Wilayah Papua serta akan terus memantau investigasi penyebab kematian dr. Mawartih.

Terkait informasi penyebab kematian dr. Mawartih Susanty, SpP yang beredar di media dan sosial media, PB IDI meminta seluruh pihak untuk menunggu pengumuman hasil otopsi guna menghindari penyebaran informasi yang salah.

Ketua IDI Cabang Nabire, dr. Oktovianus Saranga, SpOG, merasa sangat sedih kehilangan dr. Mawartih yang sudah bertugas selama lima tahun di Nabire.

Selain menjadi satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire, dr. Mawartih juga banyak berpartisipasi dalam kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI dan pemerintah setempat.

Baca Juga : Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire Papua, Sempat Mengeluh Soal Keamanan Dirinya

Dokter Mawartih juga terkenal ramah dan senang menolong orang. IDI cabang Nabire mengatakan siap membantu kasus penyelidikan penyebab meninggalnya dr. Mawartih.

Jaminan Keamanan Dokter di Wilayah Konflik

Keselamatan dan keamanan dokter serta tenaga kesehatan lainnya yang bertugas di wilayah konflik menjadi isu yang sangat krusial dalam pemerataan dokter spesialis di daerah.

Baca Juga : Pesawat Trigana Air Ditembaki KKB Papua, 1 Orang Terluka

Kondisi ini ditegaskan oleh Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingat kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada tenaga kesehatan di wilayah tersebut.

Peristiwa kerusuhan di Wamena tahun 2019 yang menewaskan dokter Soeko, serangan pada fasilitas kesehatan di Pegunungan Bintang, Papua pada 2021, dan sejumlah kasus lainnya.

Peristiwa tersebut menjadi bukti bahwa keamanan dan keselamatan para tenaga kesehatan di wilayah konflik masih sangat rentan.

Oleh karena itu, PB IDI meminta khususnya kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh aparat keamanan di daerah terutama di daerah konflik masih sangat rentan.

Hal ini perlu dilakukan seluruh pihak yang terkait untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan khususnya kepada para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah tersebut.

Baca Juga : Kembali Erupsi, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Hari Ini!

PB IDI menyatakan bahwa jaminan keamanan dan keselamatan para tenaga kesehatan merupakan faktor penting dalam mengatasi kendala dalam pemerataan dokter terutama dokter spesialis di daerah.

Tidak hanya itu, pemerintah baik pusat maupun daerah juga perlu memperbaiki infrastruktur termasuk akses menuju fasilitas kesehatan, sehingga baik masyarakat maupun tenaga kesehatan dokter dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih baik.

PB IDI selalu menjadi mitra strategis pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong berkembangnya layanan kesehatan di Indonesia, menurut dr Adib.

Baca Juga : Mahasiswa UI Akhiri Hidup Jelang Wisuda, Diduga Lompat dari Balkon Apartemen

Namun, kendala pemerataan dokter spesialis di daerah terutama daerah terpencil di Indonesia akan sulit diatasi.

Apalagi jika hal-hal seperti jaminan keamanan dan keselamatan serta akses infrastruktur tidak diperbaiki oleh pemerintah pusat dan daerah.

Dalam hal ini, PB IDI mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperjuangkan keselamatan dan keamanan para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah konflik.

Hal ini perlu dilakukan seluruh pihak yang terkait sehingga pemerataan dokter spesialis di daerah dapat tercapai dengan baik.

Pemerintah diharapkan dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi para tenaga kesehatan.

Baca Juga : Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Warga Masih Belum Diimbau Mengungsi

Tak sampai disitu, tindakan tersebut juga dapat memperbaiki infrastruktur di wilayah-wilayah terpencil, agar layanan kesehatan dapat tersedia dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat bagi PB IDI untuk menekankan kepada pemerintah mengenai pentingnya jaminan keamanan dan keselamatan bagi para tenaga kesehatan.

PB IDI sangat bangga dengan dedikasi dan pengabdian dr. Mawartih dalam profesi kedokterannya. Selamat jalan, dr. Mawartih. Jasa dan pengabdianmu akan selalu dikenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link