JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Polisi lakukan pemeriksaan terhadap 28 saksi untuk menyelidiki penyebab kematian Dokter Mawartih Susanty atau Dokter Mawar di Nabire.

"Saat ini Polda Papua melakukan pemeriksaan terhadap 28 saksi diambil keterangannya,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Jumat 17 Maret 2023.

Adapun kematian Dokter Mawar di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah pada Kamis, 9 Maret 2023 hingga kini masih menjadi misteri.

Baca Juga : 5 Fakta dari Kasus Kematian Dokter Mawar di Nabire yang Masih Menjadi Misteri

Dokter Mawar yang menjadi satu-satunya dokter spesialis paru-paru di Nabire ditemukan tewas dengan kondisi mulut berbusa dan lebam di sejumlah bagian tubuhnya.

Dokter Mawar ditemukan tewas tak bernyawa oleh sopir sekaligus perawat yang mendampinginya.

Bahkan untuk menyelidiki kematian dokter Mawar polisi sampai melakukan 6 kali olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Saat ini Polda Papua sudah melakukan olah TKP sebanyak 6 kali," jelas Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Baca Juga : Kisah Hidup Dokter Mawar yang Tewas Misterius di Nabire, dari Dapat Beasiswa hingga Mengabdi di Papua

Menkes Janji Kasus Kematian Dokter Mawar di Nabire Bakal Diungkap Terbuka

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin berjanji bakal mengungkap kasus kematian Dokter Mawartih Susanty alias dokter Mawar di Nabire secara terbuka.

Adapun hingga saat ini, Kementerian Kesehatan bersama Kepolisian RI masih menyelidiki penyebab pasti kematian dokter Mawar di Nabire di rumah dinasnya pada Kamis 9 Maret 2023.

“Jaminan dari saya masalah ini akan dibuka secara transparan karena itu juga yang diminta oleh pihak keluarga. Tapi tentunya ini butuh proses sesuai aturan,” tegas Menkes Budi Senin 13 Maret 2023 lalu.

Baca Juga : Kematian Dokter Mawar di Nabire Janggal, IDI Janji Kawal sampai Tuntas

Menkes Budi mengatakan meninggalnya dokter Mawar di Nabire menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk meningkatkan keamanan terhadap tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di wilayah terpencil seperti Papua.

Karena itu, kata Budi, Kemenkes akan menjalin komunikasi dengan Polri dan pemerintah daerah terkait keamanan tenaga kesehatan agar kasus seperti dokter Mawar tidak terulang.

"Saya akan berkomunikasi dengan Kapolri dan Pemerintah Daerah bagaimana layanan kesehatan tetap berjalan dengan adil dan merata, namun harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik untuk dokter dan tenaga kesehatan,” jelas Menkes.