Beranda / News
Bukan Tempat Wisata, Sumbu Filosofi Yogyakarta Ditetapkan Jadi Warisan Dunia UNESCO, Apa Itu?
news.terasjakarta.id - Jumat, 22 September 2023 | 10:53 WIB
Penulis : Maghita Primastya Handayani
Editor : Maghita Primastya Handayani
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Yogyakarta masuk Warisan Dunia UNESCO.
Bukan tempat wisata, kali ini Sumbu Filosofi Yogyakarta resmi ditetapkan sebagai world heritage.
Ketepan tersebut diputuskan dalam Sidang Luar Biasa ke-45 di Riyadh, Arab Saudi, yang digelar 10-25 Septmember 2023.
Baca Juga : Konser Gratis di Jakarta Hari Ini 22 September 2023, Ada D'Masiv hingga Andmesh!
Sri Paduka Paku Alam X mengatakan bahwa penghargaan dari UNESCO ini menggambarkan bahwa Ygyakarta memiliki keistimewaan.
Pemberian penghargaan Warisan Dunia UNESCO ini juga sekaligus menambah jati diri Yogyakarta.
Lebih lanjut, Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah sebuah konsep tata ruang yang dibuat oleh raja pertama Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I, pada abad ke-18.
Konsep tata ruang Sumbu Filosofi Yogyakarta berdasarkan kosepsi Jawa.
Baca Juga : Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif, Warga Diimbau Kurangi Aktivitas Outdoor
Sumbu Filosofi Yogyakarta berbentuk struktur jalan lurus yang membetang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Keraton Yogyakarta di tengah, dan Tugu Golong-gilig (Pal Putih) di sebelah utara.
Jika sumbu jalan tersebut ditarik garis lurus, maka akan membentuk sumbu imajiner yang dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Filosifinya adalah makna keberadaan manusia yang meliputi daur hidup manusia (Sangkan Paraning Dumadi) dan kehidupan harmonis antarmanusia dan antara manusia dengan alam (Hamemayu Hayuning Bawana).
Baca Juga : Digelar Hari Ini! Cek Rundown Pestapora 2023 DAY 1, 22 September di Gambir Expo
Selanjutnya ada pula filosofi yang menggambarkan adanya ubungan antara manusia dan Sang Pencipta serta antara pemimpin dan rakyatnya (Manunggaling Kawula Gusti), serta dunia mikrokosmik dan makrokosmik.
Sementara itu, bukti peradaban budaya melekat pada Sumbu Filosofi Yogyakarta misalnya tradisi dan budaya Jawa yang dilakukan di sekitar kawasan bangunan.
Termasuk dalam acara pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual-ritual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News