Beranda / News

Penggali Pompa Air Banjir Rezeki di Musim Kemarau, Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah Sebulan

news.terasjakarta.id - Rabu, 11 Oktober 2023 | 15:55 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Penggali Pompa Air,Musim Kemarau,Kekeringan

Sutarto, penggali pompa air bersama rekannya tengah menambahkan kedalaman pipa warga dampak musim kemarau. (foto: terasjakarta.id)

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan menjadi bencana bagi banyak orang.

Namun kondisi tersebut tidak demikian bagi para pengali pompa air.

Musim kemarau panjang menjadi berkah bagi mereka untuk meraup rezeki yang berlimpah.

Hal itu salah satunya dirasakan, Sutarto, penggali pompa air di wilayah Ciledug, Tangerang, Banten.

Baca Juga : Antisipasi Musim Kemarau, Pemkot Jaktim Buat 4.000 Sumur Resapan di Lokasi Rawan Air Bersih

Musim kemarau yang telah melanda wiayah Jabodetabek beberapa bulan belakangan membuat dirinya kebanjiran order untuk menggali pompa air warga.

Tidak tanggung-tanggung dalam sebulan terakhir, hampir setiap hari dirinya menerima order dari warga yang mengalami kekeringan akibat kemarau.

Baca Juga : Antisipasi Musim Kemarau, Pemkot Jakarta Barat dan PAM Jaya Suplai Air Bersih untuk Warga Kalideres

"Hampir setiap hari ada saja panggilan dari warga untuk memperdalam pipa air di rumah mereka," ungkap Sutarto saat ditemui terasjakarta.id pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Tingginya permintaan mengunakan jasanya, diakui Sutarto kerap membuat dirinya kewalahan utnuk melayani. Pasalnya untuk pengerjaan paling cepat dibutuhkan waktu satu hari dan tidak jarang hingga dua sampai tiga hari. Tergantung kondisi sumber air di rumah warga tersebut.

Baca Juga : Air di KBT Jakarta Timur Surut Dampak Kemarau, Cuma Tersisa 30 Cm

Hasilnya omzet sekitar ratusan juta rupiah pun ia kantongi dalam waktu sebulan.

Jumlah tersebut masuk akal, pasalnya Sutarto yang bekerja bersama beberapa rekannya untuk menggali pompa air membanderol harga bervariasi.

Mulai dari menambah ke dalama pipa air yang ia banderol dengan harga Rp3,5 juta, memindahkan pipa air sebesar Rp5,5 juta hingga membongkar dan memasang alat berupa satelit pencari sumber air yang ia beri harga sekitar Rp8 juta.

Baca Juga : Petaka El Nino, BMKG Prediksi Puncak Kemarau Mulai Agustus hingga September 2023

"Kebanyakan warga biasanya menambah kedalaman pipa air dan memindahkan pipa air," tandasnya.

Kendati musim kemarau panjang yang megakibatkan kekeringan membaut berkah rezeki baginya, namun Sutarto pun tetap berharap hujan agar segera turun.

"Ya memang musim kemarau kali ini memang cukup lama ya. Kasihan juga warga yang mengalami kekeringan," pungkasnya.

BMKG Prediksi Awal Musim Hujan Terjadi November 2023

BMKG prediksi hujan baru akan turun pada November 2023.

Melalui konferensi pers di siaran langsung YouTube, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan prediksi terkait awal musim hujan secara umum di Indonesia.

Baca Juga : Waspada! Ini Penyakit di Musim Kemarau yang Sering Muncul dan Cara Mengatasinya

Disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, awal musim hujan terjadi karena adanya peralihan arah angin monsun Australia (angin timuran) menjadi monsun Asia (angin baratan).

Angin monsun Asia yang berasal dari Samudera Pasifik ini membawa lebih banyak uap air.

Dengan begitu, curah hujan di Indonesia akan meningkat yang membawa musim hujan.

Baca Juga : Waspada! Memasuki Musim Kemarau, Kualitas Udara Jakarta Memburuk

Berdasarkan prediksi BMKG, angin monsun Australia masih tetap aktif di bulan November 2023, terutama di Indonesia bagian selatan yang berdekatan dengan Australia.

Sementara itu, angin monsun Asia diprediksi datang lebih lambat dari normal imbas dari fenomena El Nino.

Hal inilah yang menyebabkan awal musim hujan di Indonesia mundur hingga November 2023. "Jadi awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi November 2023," ungkap Dwikorita.

Adapun datangnya musim hujan di Indonesia ini tak akan serentak antara satu daerah dengan daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link