Beranda / News

Peramal Gempa Turki Prediksi Tiga Wilayah RI Dilanda Gempa Dasyat Berkekuatan Magnitudo 8 di Awal Maret

news.terasjakarta.id - Kamis, 2 Maret 2023 | 20:25 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Ahli seismik Belanda, Frank Hoogerbeets, yang sebelumnya meramal gempa Turki memprediksi gempa dasyat bakal terjadi di 3 wilayah RI di awal Maret ini dengan kekuatan magnitudo 8. (tangkapan layar youtube SSGEOS)

Ahli seismik Belanda, Frank Hoogerbeets, yang sebelumnya meramal gempa Turki memprediksi gempa dasyat bakal terjadi di 3 wilayah RI di awal Maret ini dengan kekuatan magnitudo 8. (tangkapan layar youtube SSGEOS)

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Ahli seismik Belanda, Frank Hoogerbeets, mengeluarkan ramalan baru tentang kemungkinan terjadinya gempa dahsyat pada awal Maret dengan magnitudo 8.

Dia menyebutkan bahwa tiga wilayah di Indonesia, khususnya wilayah Indonesia Tengah dan Timur, termasuk dalam potensi gempa tersebut.

Ramalan Hoogerbeets didasarkan pada gerakan benda langit, di mana ia menganggap bulan Maret sebagai bulan yang kritis.

Baca Juga : Profil Frank Hoogerbeets, Peneliti yang Prediksi Gempa Turki 3 Hari Sebelum Kejadian

Menurutnya, ada "konvergensi geometer" planet yang kritis sekitar tanggal 2 hingga 5 Maret.

Proses pencarian korban padaa Gempa Turki dan Suriah. (terasjakarta.id/instagram: rterdogan)

Proses pencarian korban padaa Gempa Turki dan Suriah. (terasjakarta.id/instagram: rterdogan)

Hal ini dapat memicu aktivitas seismik besar hingga sangat besar, bahkan mendorong gempa di sekitar tanggal 3 dan 4 Maret atau 6 dan 7 Maret.

Hoogerbeets menegaskan bahwa wilayah Indonesia merupakan dampak dari konvergensi tersebut.

Baca Juga : Mengerikan! BMKG Sebut Gempa Turki Berpotensi Terjadi di Indonesia

Ia mengatakan bahwa wilayah yang terkena dampak berada di semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kiril, Rusia, lalu ke Filipina dan Indonesia.

Wilayah yang terkena dampak juga terlihat pada peta bumi dengan garis ungu, tanda di mana gempa kemungkinan terjadi.

Gambar jangkauan gempa itu juga memperlihatkan Kepulauan Sunda Kecil seperti Bali, NTB, dan NTT.

Pencarian korban pada Gempa Turki dan Suriah. (terasjakarta.id/instagram : rterdogan)

Pencarian korban pada Gempa Turki dan Suriah. (terasjakarta.id/instagram : rterdogan)

Meski demikian, Hoogerbeets menegaskan bahwa ini hanya sebagai peringatan dan bukan untuk menakut-nakuti.

Baca Juga : 5 Tanda Bakal Terjadi Gempa Bumi, Salah Satunya Perhatikan Tingkah Laku Hewan

Ia menyarankan agar masyarakat yang tinggal di wilayah rentan gempa harus selalu membuat rencana dan selalu waspada.

Sebelumnya, Hoogerbeets juga berhasil meramalkan gempa di Turki, tiga hari sebelum kejadian.

Oleh karena itu, peringatan Hoogerbeets ini patut diwaspadai oleh masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Gempa Turki berpotensi terjadi di Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa Turki yang menewaskan puluhan ribu jiwa berpotensi juga terjadi di Indonesia.

Dua retakan muncul di Bumi setelah gempa Turki. (Copernicus/NERC/COMET)

Dua retakan muncul di Bumi setelah gempa Turki. (Copernicus/NERC/COMET)

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa potensi gempa Turki bisa saja terjadi mengingat Indonesia juga merupakan wilayah rawan gempa yang dipicu sesar aktif.

Baca Juga : Bantu Pencarian Korban Gempa Turki, Erdogan Ucapkan Terimakasih pada INASAR

Gempa Turki menurutnya menjadi pengingat banyak negara bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar yang terjadi di darat dapat menyebabkan pemicu gempa katastrofik dan kompleks.

"Dengan kekuatan 7,8 Magnitudo Momen (Mw), Gempa Turki dapat memecahkan seluruh segmen sesar Anatolia Timur (6 segmen: Turkoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali) sepanjang 300 km," ungkap Dwikorita dalam Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, dikutip dari Rilis BMKG Sabtu (25/2/2023) lalu.

Baca Juga : Sepatu Beda Warna Menlu Retno Marsudi Saat Dampingi Jokowi Lepas Bantuan Gempa Turki Jadi Sorotan

"Fenomena ini memberikan warning bagi kita yang ada di Indonesia, untuk mewaspadai adanya potensi gempa multi-segmen yang sangat mungkin terjadi.

Fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok tahun 2018 yang diguncang 5 (lima) gempa kuat dalam waktu tiga minggu dengan magnitudo Mw 6,4, Mw 7,0, Mw 5,9, Mw 6,2, dan Mw 6,9," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link