JAKARTA, TERASJAKARTA.ID-- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beserta dr. Azhar Jaya dan Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sulsel, Kombes Pol Yusuf Mawadi, telah mengunjungi rumah duka dr. Mawartih Susanty di Jl Mannuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, pada Senin (13/3/2023) siang.

Mereka datang untuk memberikan belasungkawa atas meninggalnya dr. Mawartih Susanty, dokter spesialis asal Makassar tersebut.

Dalam kunjungannya, Menteri Kesehatan menyatakan bahwa dr. Mawartih Susanty merupakan anggota keluarga besar Kementerian Kesehatan.

Baca Juga : Kisah Dokter Mawar di Nabire Papua, Pengabdian Berujung Kematian

dr. Mawartih Susanty mendapat beasiswa untuk mengambil dokter spesialis di Universitas Erlangga selama 4 tahun.

Setelah itu, dr. Mawartih Susanty diharuskan bertugas di daerah-daerah terpencil, dan beliau sengaja memilih Papua.

Sebelumnya, dr. Mawartih Susanty ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya di daerah RSUD Nabire, Papua pada Kamis, 9 Februari 2023 kemarin.

Jenazah dr. Mawartih Susanty telah tiba di Kota Makassar dan disemayamkan di rumah duka di Jl Mannuruki II, Kecamatan Tamalate.

Baca Juga : Menkes Minta Kasus Kematian Dokter Mawar di Nabire Diusut Tuntas

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab meninggalnya dr. Mawartih Susanty tersebut.

Namun, kepergian dr. Mawartih Susanty telah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya, terutama di dunia kedokteran.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI dengan sangat sedih menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya dr. Mawartih Susanty, SpP di RSUD Nabire, Papua, pada Kamis (9/3) lalu.

Baca Juga : Polisi Selidiki Kematian Dokter Mawar di Nabire secara Maraton

Kepergian dr. Mawartih Susanty, SpP ini sangat dirasakan dampaknya oleh seluruh anggota IDI, keluarga, teman, dan juga semua orang yang mengenal dr. Mawartih.

Jenazah dr. Mawartih Susanty telah diterbangkan dari Nabire ke Makassar dan sedang dalam proses otopsi untuk mengetahui penyebab kematian dokter spesialis paru ini atas izin keluarga.

PB IDI telah berkoordinasi dengan Ketua IDI Cabang Nabire dan Ketua IDI Wilayah Papua serta akan terus memantau investigasi penyebab kematian dr. Mawartih.

Dalam hal ini, PB IDI meminta agar seluruh pihak untuk menunggu pengumuman hasil otopsi dr. Mawartih guna menghindari penyebaran informasi yang salah.

Baca Juga : PB IDI Investigasi Penyebab Kematian dr. Mawartih, Kemanan Nakes di Wilayah Konflik

Terkait informasi penyebab kematian dr. Mawartih yang beredar di media dan sosial media, PB IDI meminta agar tidak terburu-buru dalam menyimpulkan dan mempercayainya sebelum hasil otopsi keluar.

Ketua IDI Cabang Nabire, dr. Oktovianus Saranga, SpOG, merasa sangat sedih kehilangan dr. Mawartih yang sudah bertugas selama lima tahun di Nabire.

Selain menjadi satu-satunya dokter spesialis paru di Nabire, dr. Mawartih juga banyak berpartisipasi dalam kegiatan edukasi yang diadakan oleh IDI dan pemerintah setempat.

Baca Juga : Kisah Mawartih Susanty, Dokter Spesialis Paru yang Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

dr. Mawartih juga terkenal ramah dan senang menolong orang. IDI cabang Nabire mengatakan siap membantu kasus penyelidikan penyebab meninggalnya dr. Mawartih.

Semoga almarhumah dr. Mawartih Susanty diberikan tempat yang layak di sisi-Nya, serta keluarga dan rekan-rekannya diberikan kekuatan dan kesabaran menghadapi cobaan ini.