Beranda / News

Viral Kontroversi Salat Ied Ponpes Al Zaytun, Begini Reaksi MUI Indramayu

news.terasjakarta.id - Senin, 24 April 2023 | 16:15 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Foto unggahan Ponpes Al Zaytun yang timbulkan kontroversi karena salat id dengan saf wanita-pria jadi satu.  (Instagram/@kepanitiaanalzaytun)

Foto unggahan Ponpes Al Zaytun yang timbulkan kontroversi karena salat id dengan saf wanita-pria jadi satu. (Instagram/@kepanitiaanalzaytun)

Penulis : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Baru-baru ini viral foto yang menunjukkan kegiatan di pondok pesantren Al Zaytun Indonesia dengan mengunggah sebuah kiriman di akun instagramnya.

Unggahan tersebut berupa foto yang menampilkan beberapa jamaah salat ied dengan dibuat berjarak dan nampak pula seorang wanita yang salat di posisi paling depan dan berdiri di antara laki-laki.

Foto tersebut akhirnya menjadi viral dan menimbulkan kontroversi karena kegiatan salat yang dilakukan oleh Ponpes Al Zaytun ini sangat tidak biasa dilihat oleh orang-orang.

Baca Juga : Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Terkait Penetapan Idul Fitri 1444 H antara Hisab dan Rukyat, Apa Bedanya?

bahkan, dokumentasi tersebut diperkuat dengan video yang juga diunggah dalam kanal YouTube Al Zaytun Official yang berdurasi lebih dari satu jam dan diunggah ada Sabtu, 22 April 2023 lalu.

Dalam video tersebut menunjukkan seorang perempuan yang sedang duduk di barisan terdepan dengan jamaah laki-laki saat khutbab berlangsung yang dipimpin oleh Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gemilang. 

Bahkan, reaksi dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, KH Satori juga heran dan mengaku tidak memahami bagaimana cara salat Id di Ponpes Al Zaytun tersebut.

Baca Juga : Ramai-ramai Warga Arab Jadi Ateis, Ada Apa?

Setelah melihat foto kontroversi itu, menurut KH Satori, perempuan itu seharusnya berada di barisan paling belakang laki-laki dan tidak boleh berada di posisi paling depan dan masuk di barisan jamaah laki-laki.

Selain itu, Satori mengungkapkan bahwa saf salat berjamaah itu juga seharusnya rapat dan tak boleh berjarak. Saat ini, pandemi Covid-29 juga telah berakhir  sehingga seharusnya tidak mungkin lagi menjaga jarak di antara saf salat.

Satori dan pihak lainnya juga tak dapat menjelaskan secara pasti terkait sumber dana maupun paham hingga aliran yang diajarkan dari pondok pesantren tersebut.

Baca Juga : Mark Zuckerberg PHK 10.000 Karyawan Meta di Bulan April

Jadi, Satori hanya menjelaskan jika kegiatan mereka ini akan dipertanggungjawabkan sendiri di hadapan Tuhannya.

Selain komentar dan reaksi dari Ketua MUI Indramayu, ada Sekretaris Ulama Indonesia Jawa Barat Rafani Akhyar yang juga memberikan reaksinya terkait kontroversi foto salat di Ponpes Al Zaytun.

Rafani menegaskan bila tata cara salat Idul Fitri yang dilakukan Ponpes di Indramayu ini tidak sesuai dengan hukum Islam.

Baca Juga : Ini Waktu Terbaik Puasa Syawal dan Keutamaannya, Dapat Meningkatkan Kualitas Ibadah

Akhirnya untuk menanggapi kasus yang sudah viral ini, MUI akan terus menelusuri dan memeriksa kejadian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link