Beranda / News

Profil David Anak Petinggi GP Ansor, Sudah Mualaf Sejak 3 Tahun Lalu

news.terasjakarta.id - Minggu, 26 Februari 2023 | 10:15 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Profil David anak GP Ansor yang dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo. (Instagram/GP Ansor)

Profil David anak GP Ansor yang dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo. (Instagram/GP Ansor)

Penulis : Fitria
Editor : Fitria

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh mantan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo masih menjadi sorotan warganet.

Pasalnya, Mario melakukan perbuatan keji kepada David, anak Pengurus Pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina.

Hingga kini, ia dikabarkan masih koma dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Baca Juga : Datang ke Rumah Sakit, Sri Mulyani Minta Maaf ke Keluarga David

Profil David

David merupakan anak kandung dari Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jonathan Latumahina.

GP Ansor sendiri merupakan Badan Otonomo Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan Indonesia.

Sosok David juga diunggah oleh Politikus PSI, Gun Romli.

Baca Juga : Sempat Kejang-kejang Kondisi David Korban Penganiayaan Mario Dandy Membaik, Merespon Suara dan Gerakan

Ia mengungkapkan, David anak yang soleh.

Dia merupakan lulusan Pesantren Inggris Assalam Bogor dan dikenal sebagai anak baik karena sering mengajar ngaji di pesantren tempatnya menimpa ilmu.

Gun Romli bahkan tak segan mengunggah foto David saat sedang mengajar ngaji, serta menyebut keluarga Dandy berusaha mengintervensi proses hukum.

"David anak teman saya Jo @seeksixsuck yang lulusan Pesantren Inggris Assalam Bogor dianiaya sampai koma sudah tidak sadar 2 hari. Pelakunya sudah ditahan, tapi keluarganya yang katanya berduit coba-coba intervensi," cuit Guntur Romli, Rabu (22/2/2023).

Mualaf Sejak 2014

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut David menjadi mualaf sejak tahun 2014.

"Ini David 3 tahun lalu saat datang sendiri minta disyahadatkan di daerah Muntilan, Magelang (Jateng)," kata Yaqut Cholil Qoumas.
 
Ia mengatakan keputusan David masuk Islam menyusul ayahnya Jonathan Latumahina Pengurus Pusat (PP) GP Ansor, yang terlebih dahulu bersyahadat atau jadi mualaf.

Dalam video berdurasi 1 menit 35 detik itu, telihat David tengah membaca dua kalimat syahadat.

Saat itu David masih berusia 14 tahun dan tercatat sebagai pelajar di Pondok Pesantren Inggris Assalam Gunung Geulis, Bogor.

Yaqut Cholil Qoumas juga minta doa kesembuhan atas musibah tersebut.

"Mohon doa karena kebiadaban mereka yang mengaku manusia. Allah kariim," jelas Yaqut.

Baca Juga : Menkeu Sri Mulyani dan Menag Yaqut Cholil Jenguk David di RS Mayapada

Ayah David Tempuh Jalur Hukum

Jonathan Latumahina menegaskan tidak akan menempuh jalan damai dalam kasus penganiayaan yang membuat putranya jadi koma.

"Dua pelaku sudah di sel, tidak akan menempuh jalan damai. Proses hukum jalan terus, terima kasih sahabat LBH  @Official_Ansor kawal kasus ini," tulis Jonathan, dikutip dari Twitter pribadinya @seeksixsuck.

Baca Juga : Harga Miliaran, Berapa Besaran Pajak Jeep Rubicon yang Ditunggak Mario Dandy Penganiaya David?

Keluarga Dandy Minta Maaf

Jo menjelaskan, keluarga Dandy sudah datang untuk minta maaf.

Walau sudah memaafkan, ia menjelaskan proses hukum tetap berjalan dan mohon doa supaya anaknya lekas sadarkan diri.

"Keluarga pelaku semalam datang minta maaf, saya maafkan. Dan mohon maaf juga, proses hukum sudah bergulir. Kita punya tanggung jawab masing-masing, mohon doanya sampai saat ini David belum siuman," kata Jo.

Lebih lanjut, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor menyebut tak akan menempuh jalan damai untuk keluarga Dandy.
 
"Minta pelaku dihukum seadil-adilnya. Kalau kita nggak ada kata damai karena perbuatannya (tersangka) keterlaluan," kata Ketua LBH GP Ansor DKI Jakarta Syamsul Sammy, dikutip dari keterangan resminya.

Pihak LBH sudah mendapat perintah dari Pengurus Pusat GP Ansor untuk mengawal kasus penganiayaan ini hingga tuntas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link