Beranda / News

Keluarga Belum Tahu Hasil Autopsi Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire, Padahal Menkes Sudah Terima

news.terasjakarta.id - Rabu, 15 Maret 2023 | 16:42 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Jasad dokter Mawarti Susanti yang ditemukan tewas di rumah dinas di Nabire Papua Tengah disemayamkan di rumah duka di Makasaar, Sulawesi Selatan. (terasjakarta.id/ist)

Jasad dokter Mawarti Susanti yang ditemukan tewas di rumah dinas di Nabire Papua Tengah disemayamkan di rumah duka di Makasaar, Sulawesi Selatan. (terasjakarta.id/ist)

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Penyebab kematian dokter Mawarti Susanti yang ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah masih menjadi misteri.

Pasalnya keluarga dokter Mawarti Susanti belum juga mendapatkan hasil autopsi yang dapat menjabarkan penyebab kematian dokter paru satu-satunya di Nabire Papua Tengah tersebut.

Hal tersebut diakui Hari Kurniawan yang merupakan kakak kandung Mawarti Susanti yang mengungkapkan belum mengetahui hasil autopsi sang adik.

Dokter Mawarti Susanti dokter spesialis paru di RSUD Nabire ditemukan tewas di rumah dinasnya dengan kondisi mulut berbusa di atas tempat tidur. (terasjakarta.id/ist)

Dokter Mawarti Susanti dokter spesialis paru di RSUD Nabire ditemukan tewas di rumah dinasnya dengan kondisi mulut berbusa di atas tempat tidur. (terasjakarta.id/ist)

Padahal sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku telah menerima hasil autopsi kematian dokter Mawarti Susanti.

"Kalau kami baca di media katanya hasil autopsi sudah ada di Menkes. Tapi kamu sejauh ini belum menerima dan belum tahu hasilnya," Hari Kurniawan, Rab (15/3/2023).

Baca Juga : Polisi Temukan Bukti Baru di Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire, Olah TKP Hingga Radius 50 Meter

Tidak hanya hasil autopsi, namun Hari juga mengaku pihak keluarga belum juga mendapat hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Nabire terhadap kematian dokter yang kerap disapa dokter Mawar tersebut.

"Kami justru lebih banyak tahu dari berita-berita yang disajikan media," tukasnya.

Dalam kesempatan ini Hari Kurniawan juga membeberkan kronologis penemuan jasad dokter Mawar di rumah dinas RSUD Nabire dengan kondisi mulut berbusa.

Baca Juga : Duka Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire, Sosoknya Dikenang sebagai Penolong di Daerah Rawan

Dokter Mawar ditemukan meninggal dunia pada Kamis (9/3/2023). Pada hari itu dokter Mawar yag diketahui telah bertugas selama 5 tahun seharusnya berdinas rutin sebaai spesialis dokter paru.

Namun hari itu adiknya tidak bertugas dan tidak ada kabar hingga sore hari.

Karena dihubungi dari pihak RSUD Nabire tidak direspon maka, rekan kerjanya mendatangi rumah dinas yang ditempati dokter Mawar.

Baca Juga : Kematian Dokter Mawar di Nabire Janggal, IDI Janji Kawal sampai Tuntas

Sesampai di lokasi saat dipanggil tidak juga direspon akhirnya rekan kerjanya mendobrak rumah tersebut dan mendapati dokter Mawar sudah tergeletak tidak bernyawa di atas tempat tidurnya.

Melihat hal itu, maka reka kerja tersebut menghubungi polisi dan menghubungi keluarga Mawarti Susanti.

"Bukan hanya menelepon dokter RSUD Nabire juga mengirimkan foto jasad adik saya yang sudah terbaring dan ditutupi selimut<" tutur Heri Kurniawan.

Polyklinik Spesialis BLU RSUD Nabire Papua Tengah tempat dokter Mawarti Susanti bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat. (terasjakarta.id/ist)

Polyklinik Spesialis BLU RSUD Nabire Papua Tengah tempat dokter Mawarti Susanti bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat. (terasjakarta.id/ist)

Setelah jasad san adik tiba di Makassar, dikatakannya keluarga mendapati sejumlah luka lebam di tubuh Mawarti.

Termasuk di leher Mawarti seperti ada bekas luka layaknya sebuah cekikan.

Baca Juga : Polisi Telusuri Jejak Digital Dokter Mawarti Susanti Sebelum Tewas di Rumah Dinas RSUD Nabire

"Seperti luka lebam di pipi sebelah kanan. Kami juga melihat seerti ada luka cekikan di leher. Hanya itu yang kami tahu karena tubuhnya ditutupi selimut," tandasnya.

Polisi Temukan Bukti Baru di Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire

Polres Nabire terus melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian dokter Mawarti Susanti yang ditemukan tewas di rumah dinasnya.

Sejumlah barang bukti dikumpulkan di tempat kejadian perkara setelah ditemukannya kejanggalan terhadap kematian dokter Mawarti Susanti yang kerap disapa dokter Mawar ini.

Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya mengungkapkan bahwa ada beberapa bukti yag ditemukan disekitar TKP dan saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan. di laboratorium.

Baca Juga : Keluarga Ungkap Kejanggalan Kematian Dokter Mawar di Nabire, PDPI Tunggu Hasil Autopsi

Pengumpulan barang bukti dilakukan sembari menunggu hasil autopsi yang dilakukan tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Sulawesi Selatan.

"Semua upaya pemeriksaan kami lakukan untuk mengungkap kasus ini. Terlebih ada laporan adanya ketidakwajaran terhadap kematian dokter berinisial MS ini," ungkap I Ketut Suarnaya.

Lebih lanjut I Ketut Suarnaya menambahkan sejak ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mulut berbusa dan tulang rusuk patah di rumah dinasnya pada Kamis (9/3/2023) malam lalu polisi langsung meminta beberapa keterangan saksi.

Baca Juga : PDPI Ungkap Kejanggalan Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire, Ada Lebam dan Tulang Rusuk Patah

"Total sejauh ini ada 23 orang yang kami jadikan saksi untuk dimintai keterangan," imbuhnya.

Polisi telusuri jejak digital Dokter Mawarti Susanti sebelum ditemukan tewas di rumah dinas

Sementara itu Polisi terus berupaya mengungkap penyebab kematian dokter Mawarti Susanti yang ditemukan tewas di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah.

Selain meminta keterangan 20 saksi, Polres Nabire juga akan melakukan pelacakan terhada jejak digital Dokter Mawarti Susanti sebelum ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mulut berbusa di atas tempat tidurnya.

Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Papua meninggal dunia pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandoykterindonesia)

Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Papua meninggal dunia pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandoykterindonesia)

Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya selain menggelar serangkaian penyelidikan mlai dari olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan saksi-saksi dan autopsi, pihaknya juga akan mengumpulkan berbagai bukti lainnya.

Sehingga melalui berbagai langkah tersebut misteri penyebab kematian dokter Mawarti bisa terungkap secara terang benderang.

Baca Juga : Berduka atas Kematian Dokter Mawartih di Nabire, Anggota IDI Pakai Pita Hitam 3 Hari

Melalui autopsi misalnya bisa nanti terlihat adakah unsur kriminal dalam kematian dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire yang kerap disapa dokter Mawar ini.

Bukan hanya itu saja, pengungkapan juga dilakukan melalui pengumpulan bukti-bukti lainnya yang ditemukan di lokasi penemuan jasad dokter Mawar.

Termasuk jejak digital yang dilakukan sang dokter. "Sudah dikumpulkan semuanya (red-jejak digital)," ungkap I Ketut Suarnaya.
Karenanya I Ketut Suarnaya pun berharap agar publik bersabar menunggu hasil penyelidikan yang tengah dilakukan pihaknya.

Baca Juga : Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire Papua Masih Misteri Meski Polisi Telah Periksa 20 Saksi

Ia pun memastikan bahwa Polres Nabire sangat serius menangani kasus yang menyedot perhatian publik ini.

PDPI Ungkap Kejanggalan Kematian Dokter Mawarti Susanti

Sebelumnya Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Papua menemukan adanya kejanggalan di kasus kematian dokter Mawarti Susanti yang ditemukan di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tenggah.

Menurut Ketua PDPI Papua, Hendra Sihombing kejanggalan kematian Dokter Mawarti Susanti atau yang kerap disapa Dokter Mawar terlihat dari jasad korban.

Baca Juga : Kisah Dokter Mawar di Nabire Papua, Pengabdian Berujung Kematian

"Saya dapati ada lebam. Bahkan pihak keluarga juga menyampaikan badan dokter Mawarti bagian punggung belakang terdapat biru-biru serta ada jejak di leher serta tulang rusuk patah," ungkap Hendra.

Kendati demikian ia menyatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dikeluarkan kepolisian dalam kasus kematian dokter Mawarti.

Sembari melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian dokter Mawarti Susanti, ia pun berharap TNI Polri dapat memberikan perlindugan keamanaan untuk tenaga medis dan dokter spesialis yang bertugas di Papua.

Baca Juga : Kisah Dokter Mawar di Nabire Papua, Pengabdian Berujung Kematian

Dokter Mawarti Susanti Sempat Mengeluh Soal Keamanan Dirinya sebelum ditemukan tewas di rumah dinas

Kejanggalan terhadap kematian dokter Mawarti juga diungkapkan rekan sejawat korban.

Diantara kecurigaan melihat kondisi dokter Mawar yang dengan kondisi mulut berbusa. Terlebih berdasarkan informasi dokter Mawar
kerap mengeluh tentang faktor keamanan dirinya.

Kematian Dokter Mawar Viral di Media Sosial

Sekedar informasi, Mawartih Susanty, seorang dokter spesialis paru ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya, pada Kamis (9/3/2023).

Berita penemuan jasad Mawartih Susanty atau yang kerap disapa Dokter Mawar menuai banyak sorotan.

Kasus ini pun semakin ramai setelah rekan sejawatnya mengunggah info tersebut ke media sosial.

Baca Juga : Menkes Minta Kasus Kematian Dokter Mawar di Nabire Diusut Tuntas

Kasus meninggalnya Mawartih Susanty atau yang kerap disapa Dokter Mawar ini dibahas oleh seorang dokter bernama RA Adaninggar yang disapa Dokter Ning.

Ia membuat cuitan di media sosial dan mengatakan bahwa Mawartih Susanty atau Dokter Mawar adalah salah satu kenalannya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh dr Ningz / Health-comm (@drningz)

Melalui tulisannya Dokter Ning sedikit menyoroti perjuangan seorang dokter di Indonesia yang jarang sekali mendapatkan perhatian publik. Kasus kematian Dokter Mawar inilah salah satunya.

Dokter Ning menuliskan bahwa kebetulan ia kenal dengan Dokter Mawar.

Dulu ia dan Dokter Mawar pernah sekolah bersama, orangnya sangat baik dan tidak pernah marah, tuturnya dalam keterangan unggahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link