Beranda / News

PDPI Ungkap Kejanggalan Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire, Ada Lebam dan Tulang Rusuk Patah

news.terasjakarta.id - Senin, 13 Maret 2023 | 16:39 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Jasad dokter Mawarti Susanti yang ditemukan tewas di rumah dinas di Nabire, Papua Tengah, disemayamkan di rumah duka di Jalan Manuruki II, Kota Makassar, Sulawesi Selata pada Senin (13/3/2023). (terasjakarta.id/ist)

Jasad dokter Mawarti Susanti yang ditemukan tewas di rumah dinas di Nabire, Papua Tengah, disemayamkan di rumah duka di Jalan Manuruki II, Kota Makassar, Sulawesi Selata pada Senin (13/3/2023). (terasjakarta.id/ist)

JAKARTA, TERASJAKATA.ID - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Papua menemukan adanya kejanggalan di kasus kematian dokter Mawarti Susanti yang ditemukan di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tenggah.

Menurut Ketua PDPI Papua, Hendra Sihombing kejanggalan kematian Dokter Mawarti Susanti atau yang kerap disapa Dokter Mawar terlihat dari jasad korban.

"Saya dapati ada lebam. Bahkan pihak keluarga juga menyampaikan badan dokter Mawarti bagian punggung belakang terdapat biru-biru serta ada jejak di leher serta tulang rusuk patah," ungkap Hendra.

 

Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Papua meninggal dunia pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandokterindonesia)

Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Nabire, Papua Tengah ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah, pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandoykterindonesia)

Kendati demikian ia menyatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dikeluarkan kepolisian dalam kasus kematian dokter Mawarti.

Baca Juga : Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire Papua Masih Misteri Meski Polisi Telah Periksa 20 Saksi

Sembari melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian dokter Mawarti Susanti, ia pun berharap TNI Polri dapat memberikan perlindugan keamanaan untuk tenaga medis dan dokter spesialis yang bertugas di Papua.

"Kami juga mengajak seluruh dokter paru yang ada di Papua tetap fokus menjalani tugasnya melayani masyarakat," imbuh Hendra Sihombing.

Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya dokter Mawarti.

Menkes Budi Gunadi Minta Kapolri dan Panglima TNI bantu ungkap Kasus Kematian Dokter Mawarti Susanti 

Saat melayat ke rumah duka di Jalan Manuruki II, Kota Makassar, Sulawesi Selata pada Senin (13/3/2023), Menkes Budi Gunadi berjanji akan mengawal kasus kematian dokter Mawarti yang merupakan dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire, Papua Tengah.

Baca Juga : Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire Papua, Sempat Mengeluh Soal Keamanan Dirinya

Terlebih saat ditemukan tewas di rumah dinasnya, kondisi jasad dokter Mawarti dinilai tidak wajar karena mulut berbusa, badan penuh lebam dan tulang rusuk patah.

Karenanya Menkes Budi Gunadi akan meminta bantuan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabwo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono untuk mengungkap penyebab kematian dokter Mawarti yang hingga kini masih misteri.

Baca Juga : Berduka atas Kematian Dokter Mawartih di Nabire, Anggota IDI Pakai Pita Hitam 3 Hari

"Setelah saya sampai ke Jakarta saya akan bertemu dengan Kapolri dan Panglima TNI. Kasus ini harus egera diungkap agar tidak membawa pengaruh terhadap tenaga medis yang bertugas melayani kesehatan masyarakat di Papua. Saya juga akan meminta jaminan keamanan bagi tenaga-tenaga medis dan dokter-dokter yang ada di sana demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang adil dan merata di Indonesia," tagas Budi Gunadi.

20 Saksi diperiksa di Kasus Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire 

Sekedar diinformasikan, penyebab kematian dokter Mawartih Susanty yang ditemukan tewas di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah masih menjadi misteri.

Baca Juga : Menteri Kesehatan Budi Gunadi Melayat ke Rumah Duka dr. Mawartih Susanty

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kematian Mawartih Susanty yang kerap disapa dengan dokter Mawar ini.

Sejauh ini polisi telah memeriksa 20 saksi terkait kematian dokter Mawartih Susanty yang ditemukan dalam keadaan mulut berbusa di atas tempat tidur rumah dinasnya.

Polisi telah mengumpulkan keterangan dari 20 saksi untuk mengungkap misteri kematian dokter Mawarti Susaniti atau dokter Mawar yang jasadnya ditemukan di rumah dinasnya di Nabire Papua Tengah. (terasjakarta.id/ist)

Polisi telah mengumpulkan keterangan dari 20 saksi untuk mengungkap misteri kematian dokter Mawarti Susaniti atau dokter Mawar yang jasadnya ditemukan di rumah dinasnya di Nabire Papua Tengah. (terasjakarta.id/ist)

Menurut Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya sampai saat ini pihaknya masih terus bekerja untuk mengusut hingga tuntas kasus kematian dokter paru satu-satunya di Nabire tersebut.

Baca Juga : PB IDI Investigasi Penyebab Kematian dr. Mawartih, Kemanan Nakes di Wilayah Konflik

"Kami telah memeriksa 20 orang saksi dalam kasus ini," ungkap I Ketut Suarnaya.

Pendalaman kasus dilakukan sejak dokter Mawar ditemukan meninggal dunia dengan pintu rumah terkunci dan dilakukan olah TKP.

Dokter Mawarti Sempat Mengeluh Soal Keamanan

Kejanggalan terhadap kematian dokter Mawarti diungkapkan rekan sejawat korban.

Baca Juga : Kisah Mawartih Susanty, Dokter Spesialis Paru yang Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

Diantara kecurigaan melihat kondisi dokter Mawar yang dengan kondisi mulut berbusa.

Terlebih berdasarkan informasi dokter Mawar kerap mengeluh tentang faktor keamanan dirinya.

Sekedar diketahui dokter Mawar yang meninggal di Nabire merupakan dokter spesialis paru satu-satunya yang berada di wilayah tersebut.

Baca Juga : Kisah Dokter Mawar di Nabire Papua, Pengabdian Berujung Kematian

Belakanan diketahui sang dokter berencana pergi ke Jawa sampai menunggu kedatangan juniornya menggantikan posisinya sebagai dokter paru di Nabire.

Kematian Dokter Mawar Viral di Media Sosial

Sekedar informasi, Mawartih Susanty, seorang dokter spesialis paru ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya, pada Kamis (9/3/2023).

Berita penemuan jasad Mawartih Susanty atau yang kerap disapa Dokter Mawar menuai banyak sorotan.

Kasus ini pun semakin ramai setelah rekan sejawatnya mengunggah info tersebut ke media sosial.

Baca Juga : Pesawat Susi Air di Papua Diduga Dibakar KKB, Susi Pudjiastuti Mohon Doa dan Dukungan

Kasus meninggalnya Mawartih Susanty atau yang kerap disapa Dokter Mawar ini dibahas oleh seorang dokter bernama RA Adaninggar yang disapa Dokter Ning.

Ia membuat cuitan di media sosial dan mengatakan bahwa Mawartih Susanty atau Dokter Mawar adalah salah satu kenalannya.

Melalui tulisannya Dokter Ning sedikit menyoroti perjuangan seorang dokter di Indonesia yang jarang sekali mendapatkan perhatian publik. Kasus kematian Dokter Mawar inilah salah satunya.

Baca Juga : Tragis, Anggota TNI di Papua Tewas Ditikam OTK saat Beli Rokok

Dokter Ning menuliskan bahwa kebetulan ia kenal dengan Dokter Mawar.

Dulu ia dan Dokter Mawar pernah sekolah bersama, orangnya sangat baik dan tidak pernah marah, tuturnya dalam keterangan unggahannya.

Ning juga bercerita bahwa ia sangat terkejut mendengar berita tentang kematian temannya itu. Ia menduga bahwa Dokter Mawar meninggal dunia karena ada dugaan tindak kriminal.

Baca Juga : Warga bersama Aparat Tarik Pesawat SAM Air yang Tergelincir di Puncak Papua

Ia juga mengatakan bahwa sebelum meninggal, Dokter Mawar memang sempat mengalami sedikit gangguan di daerah rumah dinasnya.

Namun sayang, keluhan dari Dokter Mawar ini tidak ada yang respon atau tanggapan serius sama sekali.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh dr Ningz / Health-comm (@drningz)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link