Beranda / News

Polisi Telusuri Jejak Digital Dokter Mawarti Susanti Sebelum Tewas di Rumah Dinas RSUD Nabire

news.terasjakarta.id - Senin, 13 Maret 2023 | 20:57 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Dokter Mawarti Susanti dokter spesialis paru di RSUD Nabire ditemukan tewas di rumah dinasnya dengan kondisi mulut berbusa di atas tempat tidur. (terasjakarta.id/ist)

Dokter Mawarti Susanti dokter spesialis paru di RSUD Nabire ditemukan tewas di rumah dinasnya dengan kondisi mulut berbusa di atas tempat tidur. (terasjakarta.id/ist)

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Polisi terus berupaya mengungkap penyebab kematian dokter Mawarti Susanti yang ditemukan tewas di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah.

Selain meminta keterangan 20 saksi, Polres Nabire juga akan melakukan pelacakan terhada jejak digital Dokter Mawarti Susanti sebelum ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mulut berbusa di atas tempat tidurnya.

Baca Juga : Keluarga Ungkap Kejanggalan Kematian Dokter Mawar di Nabire, PDPI Tunggu Hasil Autopsi

Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya selain menggelar serangkaian penyelidikan mlai dari olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan saksi-saksi dan autopsi, pihaknya juga akan mengumpulkan berbagai bukti lainnya.

Sehingga melalui berbagai langkah tersebut misteri penyebab kematian dokter Mawarti bisa terungkap secara terang benderang.

Mendiang Dokter Mawarti Susanti di Rumah Duka.png

Mendiang Dokter Mawarti Susanti di Rumah Duka.png

Melalui autopsi misalnya bisa nanti terlihat adakah unsur kriminal dalam kematian dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire yang kerap disapa dokter Mawar ini.

Baca Juga : PDPI Ungkap Kejanggalan Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire, Ada Lebam dan Tulang Rusuk Patah

Bukan hanya itu saja, pengungkapan juga dilakukan melalui pengumpulan bukti-bukti lainnya yang ditemukan di lokasi penemuan jasad dokter Mawar.

Termasuk jejak digital yang dilakukan sang dokter. "Sudah dikumpulkan semuanya (red-jejak digital)," ungkap I Ketut Suarnaya.

Baca Juga : Berduka atas Kematian Dokter Mawartih di Nabire, Anggota IDI Pakai Pita Hitam 3 Hari

Karenanya I Ketut Suarnaya pun berharap agar publik bersabar menunggu hasil penyelidikan yang tengah dilakukan pihaknya.

Ia pun memastikan bahwa Polres Nabire sangat serius menangani kasus yang menyedot perhatian publik ini.

PDPI Ungkap Kejanggalan Kematian Dokter Mawarti Susanti

Sebelumnya Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Papua menemukan adanya kejanggalan di kasus kematian dokter Mawarti Susanti yang ditemukan di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tenggah.

Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Papua meninggal dunia pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandokterindonesia)

Dokter Mawartih Susanty satu-satunya spesialis paru di wilayah Papua meninggal dunia pada 9 Maret 2023. (instagram/@ikatandokterindonesia)

Menurut Ketua PDPI Papua, Hendra Sihombing kejanggalan kematian Dokter Mawarti Susanti atau yang kerap disapa Dokter Mawar terlihat dari jasad korban.

Baca Juga : Menkes Minta Kasus Kematian Dokter Mawar di Nabire Diusut Tuntas

"Saya dapati ada lebam. Bahkan pihak keluarga juga menyampaikan badan dokter Mawarti bagian punggung belakang terdapat biru-biru serta ada jejak di leher serta tulang rusuk patah," ungkap Hendra.

Kendati demikian ia menyatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dikeluarkan kepolisian dalam kasus kematian dokter Mawarti.

Sembari melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian dokter Mawarti Susanti, ia pun berharap TNI Polri dapat memberikan perlindugan keamanaan untuk tenaga medis dan dokter spesialis yang bertugas di Papua.

Baca Juga : Menteri Kesehatan Budi Gunadi Melayat ke Rumah Duka dr. Mawartih Susanty

"Kami juga mengajak seluruh dokter paru yang ada di Papua tetap fokus menjalani tugasnya melayani masyarakat," imbuh Hendra Sihombing.

Menkes Gunadi Sadikin Minta Bantuan Kapolri dan Panglima TNI di Kematian Dokter Mawarti

Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya dokter Mawarti.

Polyklinik Spesialis BLU RSUD Nabire Papua Tengah tempat dokter Mawarti Susanti bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat. (terasjakarta.id/ist)

Polyklinik Spesialis BLU RSUD Nabire Papua Tengah tempat dokter Mawarti Susanti bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat. (terasjakarta.id/ist)

Saat melayat ke rumah duka di Jalan Manuruki II, Kota Makassar, Sulawesi Selata pada Senin (13/3/2023), Menkes Budi Gunadi berjanji akan mengawal kasus kematian dokter Mawarti yang merupakan dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire, Papua Tengah.

Baca Juga : Menkes Minta Kasus Kematian Dokter Mawar di Nabire Diusut Tuntas

Terlebih saat ditemukan tewas di rumah dinasnya, kondisi jasad dokter Mawarti dinilai tidak wajar karena mulut berbusa, badan penuh lebam dan tulang rusuk patah.

Karenanya Menkes Budi Gunadi akan meminta bantuan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabwo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudi Margono untuk mengungkap penyebab kematian dokter Mawarti yang hingga kini masih misteri.

Baca Juga : Polisi Selidiki Kematian Dokter Mawar di Nabire secara Maraton

"Setelah saya sampai ke Jakarta saya akan bertemu dengan Kapolri dan Panglima TNI. Kasus ini harus egera diungkap agar tidak membawa pengaruh terhadap tenaga medis yang bertugas melayani kesehatan masyarakat di Papua. Saya juga akan meminta jaminan keamanan bagi tenaga-tenaga medis dan dokter-dokter yang ada di sana demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang adil dan merata di Indonesia," tagas Budi Gunadi.

Dokter Mawarti Susanti Sempat Mengeluh Soal Keamanan Dirinya sebelum ditemukan tewas di rumah dinas 

Kejanggalan terhadap kematian dokter Mawarti diungkapkan rekan sejawat korban.

Diantara kecurigaan melihat kondisi dokter Mawar yang dengan kondisi mulut berbusa. Terlebih berdasarkan informasi dokter Mawar
kerap mengeluh tentang faktor keamanan dirinya.

Sekedar diketahui dokter Mawar yang meninggal di Nabire merupakan dokter spesialis paru satu-satunya yang berada di wilayah tersebut.

Baca Juga : PB IDI Investigasi Penyebab Kematian dr. Mawartih, Kemanan Nakes di Wilayah Konflik

Belakanan diketahui sang dokter berencana pergi ke Jawa sampai menunggu kedatangan juniornya menggantikan posisinya sebagai dokter paru di Nabire.

Kematian Dokter Mawar Viral di Media Sosial

Sekedar informasi, Mawartih Susanty, seorang dokter spesialis paru ditemukan meninggal dunia di rumah dinasnya, pada Kamis (9/3/2023).

Berita penemuan jasad Mawartih Susanty atau yang kerap disapa Dokter Mawar menuai banyak sorotan.

Kasus ini pun semakin ramai setelah rekan sejawatnya mengunggah info tersebut ke media sosial.

Kasus meninggalnya Mawartih Susanty atau yang kerap disapa Dokter Mawar ini dibahas oleh seorang dokter bernama RA Adaninggar yang disapa Dokter Ning.

Baca Juga : Kematian Dokter Mawarti Susanti di Nabire Papua, Sempat Mengeluh Soal Keamanan Dirinya

Ia membuat cuitan di media sosial dan mengatakan bahwa Mawartih Susanty atau Dokter Mawar adalah salah satu kenalannya.

Melalui tulisannya Dokter Ning sedikit menyoroti perjuangan seorang dokter di Indonesia yang jarang sekali mendapatkan perhatian publik. Kasus kematian Dokter Mawar inilah salah satunya.

Baca Juga : Viral Kiky Saputri Kritik Dokter di Indonesia 

Dokter Ning menuliskan bahwa kebetulan ia kenal dengan Dokter Mawar.

Dulu ia dan Dokter Mawar pernah sekolah bersama, orangnya sangat baik dan tidak pernah marah, tuturnya dalam keterangan unggahannya.

Ning juga bercerita bahwa ia sangat terkejut mendengar berita tentang kematian temannya itu. Ia menduga bahwa Dokter Mawar meninggal dunia karena ada dugaan tindak kriminal.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh dr Ningz / Health-comm (@drningz)

Ia juga mengatakan bahwa sebelum meninggal, Dokter Mawar memang sempat mengalami sedikit gangguan di daerah rumah dinasnya.

Namun sayang, keluhan dari Dokter Mawar ini tidak ada yang respon atau tanggapan serius sama sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link