JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Pegawai Pajak Rafael Alun Trisambodo ayah dari Mario Dandy Satriyo yang menganiaya anak pengurus pusat GP Ansor disebut memiliki sejumlah aset berharga yang disembunyikan di beberapa tempat. 

Akun Twitter @logikapolitikid, mengungkap bila Rafael Alun Trisambodo memiliki rumah mewah, Ruko, mobil, motor gede, dan sejumlah aset berharga lainnya yang tak tercatat di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK. 

Bedasarkan postingan akun Twitter itu disebutkan bila mantan Kepala Bagian Umum Ditjen Pajak Kanwil Jakarta Selatan tersebut memiliki rumah mewah di Greenhill Manado. 

Baca Juga : Harta Rafael Jadi Sorotan Netizen, Sudah Dicurigai Lama Menteri Keuangan

Selain itu, Rafael Alun Trisambodo juga diduga memiliki rumah kost di wilayah Srengseng, Jakarta Barat. 

Pegawai Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo menaiki moge Harley Davidson. (terasjakarta/twitter @logikapolitikid)

Disebutkan akun Twitter @logikapolitikid, dalam rumah kost itu, Rafel Alun Trisambodo menyimpan mobil Toyota Hilux. 

Kemudian, orang tua dari Mario Dandy itu juga disebutkan memiliki Ruko di kawasan Meruya, Jakarta Barat. 

Lalu akun Twitter @logikapolitikid juga menyebutkan, bila Rafael Alun Trisambodo memiliki rumah mewah di daerah Yogyakarta. 

Baca Juga : PPATK Temukan Indikasi Pencucian Uang Rafael Alun Trisambodo, KPK Langsung Bergerak

Dalam rumah mewah tersebut terparkir beberapa moge seperti motor Triumph, Harley Davidson dan sejumlah mobil. 

Rafael Alun Trisambodo disebut memiliki rumah kost di Jakarta Barat. (terasjakarta/twitter @logikapolitikid)

Perlu dicatat, seluruh aset berharga yang disebutkan akun Twitter @logikapolitikid belum bisa dipastikan kebenarannya. 

Merujuk dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari laman resmi KPK, di tahun 2021, Rafael Alun Trisambodo memiliki harta kekayaan sebesar Rp56,10 miliar.

Jumlah harta kekayaan tersebut terdiri dari 11 bidang tanah dan bangunan senilai Rp51,93 miliar dan dua kendaraan berupa mobil Toyota Camry Sedan dan Toyota Kijang senilai Rp425 juta.

Moge Harley Davidson yang sering dipamerkan anaknya pun tak tercatat dalam LHKPN tersebut.

Baca Juga : Rafael Alun Trisambodo Mengundurkan Diri dari ASN Ditjen Pajak, Kemenkeu: Tidak Semudah Itu

Selain itu, Rafael Alun Trisambodo juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp420 juta, harta berupa surat berharga senilai Rp1,55 miliar, harta berupa kas dan setara kas senilai Rp1,34 miliar, serta harta lainnya senilai Rp419,04 juta.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya indikasi pencucian uang oleh Rafael Alun Trisambodo.

Rafael Alun Trisambodo disebut memiliki Ruko di wilayah Jakarta Barat. (terasjakarta/twitter @logikapolitikid)

PPATK menyatakan telah melaporkan temuan tersebut ke KPK, Inspektorat Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung.

"Sudah ada indikasi tindak pidana pencucian uangnya," ujar Humas PPATK Natsir Kongah saat dihubungi wartawan, Jumat 24 Februari 2023.

Baca Juga : Sri Mulyani Copot Jabatan Rafael Terkait Kasus Penganiayaan Putra Petinggi GP Ansor

Sementara, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango telah memerintahkan Direktur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Isnaini untuk menyelidikinya kekayaan Rafael Alun Trisambodo.

Adapun sebelum dicopot oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rafael Alun Trisambodo menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.

Sejumlah aset berharga yang diduga milik Rafael Alun Trisambodo. (terasjakarta/twitter @logikapolitikid)

Namun, harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan usai anaknya melakukan penganiayaan terhadap anak pengurus pusat GP Ansor.

“Kita sudah meminta Direktur LHKPN Pak Isnaini untuk melakukan klarifikasi dan menyusun rencana pemeriksaan terhadap LHKPN yang bersangkutan,” kata Nawawi saat dihubungi wartawan, Jumat 24 Februari 2023.

Baca Juga : Harta Kekayaan Rafael Alun Trisambodo Tercatat Rp 56,1 Miliar, KPK: Kita Undang Dia Klarifikasi

Diketahui, Rafael Alun Trisambodo dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.