Beranda / News

Inti Bumi Berputar Berlawanan, Apakah Ini Pertanda Kiamat?

news.terasjakarta.id - Kamis, 26 Januari 2023 | 20:09 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Inti Bumi Berputar Berlawanan, Apakah Ini Pertanda Kiamat? (unsplash)

Inti Bumi Berputar Berlawanan, Apakah Ini Pertanda Kiamat? (unsplash)

Penulis : Riza Alamas
Editor : Riza Alamas

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID-- Berdasarkan penelitian terbaru para ahli dari China, dikatakan inti bumi mulai bergerak ke arah yang berlawanan.

Penelitian ini di terbitkan dari media berita France24 pada, Senin (23/1).

Inti dalam bumi merupakan sebuah bola besi panas seukuran Pluto.

Baca Juga : Ganjar Pranowo Lelang Sepeda Seharga Rp1,1 Miliar untuk Bantu Atlet SOIna

Inti bumi berhenti berputar ke arah yang sama dengan bagian planet lainnya.

Berdasarkan penelitian yang di terbikan Senin (23/1) mengatakan mungkin inti dalam Bumi sudah mulai berputar ke arah lain.

Inti bumi berada kira-kira 5 ribu kilometer dibawah permukaan tempat kita berpijak sekarang.

Inti dalam bumi dapat berputar secara independen karena mengapung di inti luar logam cair.

Baca Juga : Jumlah Penduduk RI Terus Bertambah, Berikut 7 Provinsi Jumlah Penduduk Terbanyak

Namun, bagaimana inti dalam bumi berputar telah menjadi bahan perdebatan di antara para ilmuwan hingga saat ini.

Hasil penelitian terbaru ini juga diperkirakan akan menimbulkan kontroversi.

Untuk melacak gerakan inti dalam bumi, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience terbaru.

Baca Juga : Waspada! Virus Varian Kraken Sudah Masuk Indonesia

Jurnal terbaru ini dengan menganalisis gelombang seismik dari gempa berulang selama enam dekade terakhir.

Xiaodong Song dan Yi Yang mengatakan kalau mereka menemukan bahwa rotasi inti dalam hampir berenti sekitar tahun 2009 dan kemudian berputar ke arah yang berlawanan.

Mereka adalah kedua penulis penelitian ini yang berasal dari Universitas Peking, China.

Baca Juga : Syarat hingga Jadwal Pendaftaran Seleksi Beasiswa LPDP 2023 Tahap 1, Apa Saja?

Dikutip dari France24, Mereka yakin inti dalam bumi itu berotasi, relatif terhadap permukaan bumi, bolak-balik seperti ayunan.

Mereka mengatakan bahwa satu siklus ayunan adalah sekitar tujuh dekade, yang menandakan arahnya akan berubah kurang lebih setiap 35 tahun.

Hal ini pernah terjadi sebelumnya pada awal 1970-an dan memperkirakan akan terjadi lagi pada pertengahan 2040-an.

Baca Juga : Kasus Stunting Capai 37 Persen di Tahun 2014, Jokowi: Paling Berbahaya Kemampuan Anak untuk Belajar

Para peneliti mengatakan rotasi ini kira-kira sejalan dengan perubahan yang kenal sebagai "panjang hari".

Perubahan ini adalah variasi kecil dalam waktu yang tepat dan dibutuhkan Bumi untuk berputar pada porosnya.

Pengaruh Pada Manusia

Sejauh ini hanya sedikit bukti yang menunjukkan pengaruh pergerakan inti bumi kepada manusia yang ada di permukaan.

Namun para peneliti mengatakan bahwa mereka percaya ada hubungan fisik antara semua lapisan bumi, mulai dari inti ke permukaan.

Baca Juga : Polda Metro Jaya Tambah 70 Titik ETLE, Pelanggar Mau Lari Kemana?

Mereka berharap kalau studi ini dapat memotivasi beberapa peneliti lain untuk membangun dan menguji model bumi.

Model yang dapat memetakan seluruh Bumi sebagai sistem dinamis yang terintegrasi.

Para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian menyatakan kehati-hatian mereka tentang temuan ini.

Baca Juga : Jadwal Ganjil Genap Jakarta Hari Ini

Mengarahkan ke beberapa teori lain dan memperingatkan tentang masih banyaknya misteri tentang pusat Bumi.

John Vindale seorang seimolog University of Southern California mengatakan bahwa studi ini diperlukan kehati-hatian dan memerlukan

banyak memasukan banyak data dari para ilmuwan.

Vidale menerbitkan penelitian terakhirnya yang menunjukkan bahwa inti dalam berosilasi jauh lebih cepat.

Baca Juga : Simak Jadwal SIM Keliling Jakarta di Sini

Inti Bumi berubah arah setiap enam tahun atau lebih.

Jurnal ini didasarkan pada gelombang seismik dari kejadian dua ledakan nuklir pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.

Pendapat Para Ahli Geofisika

Menurut Vidale, ada teori lain yang memiliki beberapa bukti bagus yang mendukungnya.

Baca Juga : Justin Bieber Jual Hak Cipta Lagunya Hingga Nyaris Rp3 Triliun

Sejak tahun 2001 hingga 2013 inti dalam Bumi bergerak secara signifikan dan tetap bertahan sejak saat itu.

Hrvoje Tkalcic, seorang ahli geofisika di Universitas Nasional Australia, sebelumnya menerbitkan penelitian yang menunjukkan bahwa siklus

inti dalam adalah setiap 20 hingga 30 tahun.

Bukanlah 70 tahun seperti yang diusulkan dalam studi terbaru.

Baca Juga : Menteri LHK Tegaskan Tak Ada Ampun Bagi Perusahaan yang Bakar Hutan, Antisipasi Karhutla

Dia mengatakan bahwa model matematika ini kemungkinan besar semuanya salah.

Karena menurutnya terdapat banyak data yang diamati namun sebenarnya tidak diperlukan oleh data.

Hal ini membuat komunitas geofisika terbelah menjadi dua pendapat, membuat temuan dan topik ini akan tetap kontoversial.

Dia membandingkan antara seismolog dengan dokter yang mempelajari organ tubuh manusia namun dengan peralatan terbatas.

Dia memprediksi akan ada lebih banyak kejutan di masa depan.

Hal ini bisa mencakup lebih banyak tentang teori bahwa inti dalam Bumi mungkin memiliki bola besi lain didalamnya seperti boneka Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link